Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sritex Kebakaran, Ini Sejarah dan Kerajaan Bisnisnya

Kompas.com - 28/09/2019, 14:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pabrik tekstil, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo mengalami kebakaran hebat pada Jumat (27/9/2019) malam.

Api dikabarkan melahap salah satu gudang kapas cadangan. "Kebakaran diperkirakan pada pukul 22.00 dan terpusat pada Sritex 2 di salah satu gudang kapas cadangan. Informasi terakhir yang kami dapatkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ucap Joy Citradewi, Sritex Communication melalui rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/9/2019). 

Bagaimana sejarah Sritex?

Awal Berdiri

Dikutip dari Kompas.com (7/8/2019), Sritex bermula dari kios yang dibangun di Pasar Klewer pada tahun 1966.

Saat itu, Pendiri Sritex HM Lukminto menjadi pedagang kain di pasar itu dengan mengambil kain dari produsen di Bandung, Jawa Barat.

Pada 1968, Lukminto kemudian membuat pabrik kain skala kecil di Solo dan dibantu oleh 4 orang pegawainya.

Bisnis yang semakin berkembang mendorong Lukminto untuk memindahkan bisnisnya ke Sukoharjo dengan membuat sebuah pabrik.

Harian Kompas, 5 November 1994 menyebutkan, pabrik Sritex dibangun menjadi perusahaan tekstil terpadu dengan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 1976.

Di tahun 1992, pabrik tersebut diresmikan oleh Soeharto bersamaan dengan acara perluasan bersama 275 usaha kelompok aneka industri yang dipusatkan di lokasi Sritex, Sukoharjo.

Dipesan NATO dan Beberapa Negara Lain

Nama Sritex semakin dikenal ketika perusahaan tekstil ini menekan kontrak pembuatan seragam NATO dari Angkatan Perang Jerman di tahun 1997, seperti diberitakan oleh Harian Kompas, 21 Desember 1998.

Hingga tahun 1998, jumlah pesanan seragam tersebut mencapai sekitar satu juta peach stell (PS).

Kontrak yang sama juga dilakukan PT Sritex dengan Angkatan Perang Inggris yang memesan seragam NATO sebanyak 400.000 PS.

Selain itu, Papua Nugini juga memesan seragam polisi sebanyak 50.000 PS pada Sritex.

Tak ketinggalan, seragam Kantor Pos Jerman juga memesan sebanyak satu juta PS.

Saat ini, produk Sritex telah digunakan oleh pasukan militer lebih dari 30 negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com