Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Mahasiswa Ricuh, Kominfo Belum Berencana Batasi Akses Internet

Kompas.com - 25/09/2019, 16:16 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demo mahasiwa yang berlangsung di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) berlangsung ricuh.

Puluhan orang dikabarkan menderita luka-luka akibat bentrok dengan aparat kepolisian yang sedang berjaga.

Sempat beredar kabar pula bahwa seorang mahasiswa dari Universitas Al Azhar Indonesia bernama Faisal Amir meninggal dunia.

Namun, kabar itu semata hanya kabar bohong atau hoaks.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, Kominfo belum berencana untuk membatasi layanan internet di Jakarta.

"Sampai saat ini, belum ada rencana itu (pembatasan)," kata Ferdinandus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/9/2019) siang.

Lebih lanjut, Ferdinandus menambahkan ada dua faktor yang menentukan dilakukannya pembatasan internet.

Pertama adalah soal situasi dan kondisi.

"Soal situasi, bila situasi di lapangan yang memang kerusuhannya lumayan besar ekskalasinya hingga menimbulkan korban," katanya.

Kedua yakni soal persebaran berita bohong atau hoax.

"Berikutnya adalah karena persebaran hoax. Di Jakarta hoax-nya ada namun tidak besar dan ekskalasinya masih rendah," terangnya.

Baca juga: Menilik Pernyataan Wiranto, dari Anggapan Demo Tak Relevan hingga Ganggu Ketertiban Umum

Korban jiwa

Menurut Ferdinandus, kedua hal tersebut yang menjadi penekanan dari Kominfo atau menjadi tolok ukur yang nntinya baru diputuskan akan melakukan perlambatan (throttling) atau pembatasan akses atau bahkan pemblokiran akses internet.

Saat disinggung mengapa perlakuan pembatasan internet di Papua dan tidak di Jakarta, Ia menanggapi ada yang membuat hal tersebut berbeda.

"Di Papua situasinya kemarin chaos-nya lumayan besar bahkan hingga menimbulkan korban," paparnya.

"Di Papua persebaran hoax-nya sangat tinggi, dalam satu hari lebih dari 70 url berita bohong tersebar," lanjutnya.

Namun, ia menyatakan bila situasi di Jakarta berubah menjadi lebih buruk, bukan tidak mungkin pihaknya akan melakukan pembatasan akses internet.

"Kalau situasinya lebih buruk ya bisa dibatasi akses internetnya, tapi kita selalu berharap bahwa hal tersebut tidak terjadi," pungkasnya.

Sebelumnya, kericuhan saat demo mahasiswa tidak hanya terjadi di Jakarta. Terjadi pula di Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Bandung.

Baca juga: Demo UU KPK dan RKUHP, 232 Orang Jadi Korban, 3 Dikabarkan Kritis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com