Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Terlalu Sering Konsumsi Mi Instan Timbulkan Berbagai Penyakit

Kompas.com - 23/09/2019, 05:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline,

KOMPAS.com — Sepiring mi instan dengan potongan cabe rawit dikombinasikan dengan telur dan sayur kerap kali menggoda kita. Bahkan, tak jarang makanan instan ini dijadikan menu sarapan yang cepat.

Ya, mi instan merupakan jenis makanan praktis yang digemari oleh banyak orang, baik orang dewasa maupun anak-anak.

Cara penyajiannya yang mudah serta harganya yang murah, membuat mi instan dicari banyak orang untuk dijadikan menu makanan selain nasi.

Bahkan, tak sedikit orang menjadikan mi instan sebagai makanan wajib mereka setiap hari.

Dilansir Hello Sehat, walaupun dianggap murah dan praktis, ternyata mengonsumsi mi instan setiap hari tidak baik untuk kesehatan.

Baca juga: Makan Mie Instan Kok Bikin Kita Cepat Lapar?

Kandungan gizi

Tak banyak yang tahu apa sebenarnya kandungan dalam satu bungkus mi instan.

Mi instan padat akan karbohidrat, namun kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral tergolong sangat minim.

Selain itu, dalam satu bungkus mie instan terdapat bumbu yang mengandung banyak monosodium glutamate (MSG) atau micin dan garam sodium.

Perlu diketahui, sekitar 1.700 miligram sodium akan masuk ke tubuh setelah selesai menghabiskan satu porsi mie instan.

Jumlah tersebut telah mencukupi sekitar 85 persen kebutuhan garam per hari dari batasan yang telah direkomendasikan.

Bahaya makan mi instan setiap hari

Setelah mengetahui kandungan gizinya maka bisa dibilang mi instan adalah makanan dengan gizi yang minim, bahkan tidak ada sama sekali.

Mi instan sendiri mengandung banyak karbohidrat tepung serta kandungan garam sodium yang tinggi.

Hal tersebut akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang, misal peningkatan berat badan, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

Tak hanya penyakit itu saja, penelitian yang dilakukan oleh Dr Hyun Joon Shin di Amerika menunjukkan risiko yang lebih besar perempuan.

Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com