Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending #GejayanMemanggil, Ini Sejarah Pergerakan Mahasiswa di Yogyakarta

Kompas.com - 22/09/2019, 17:35 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tagar #GejayanMemanggil menjadi salah satu trending di twitter Indonesia. Tagar tersebut merupakan seruan atau ajakan aksi damai turun ke jalan karena sejumlah isu seperti RKUHP, UU KPK, RUU ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, dan lain sebagainya.

Dalam seruan aksi tersebut, wilayah Jalan Gejayan, Yogyakarta dipilih sebagai titik lokasi mengingat sejarah panjang pergerakan mahasiswa Yogyakarta.

Ya, Yogyakarta memang menjadi salah satu kota pergerakan mahasiswa. Beberapa demo yang dilakukan oleh mahasiswa di Yogyakarta pernah terjadi dalam beberapa waktu yang lalu. Berikut Kompas.com merangkumnya:

Demo mahasiswa tahun 1998

Diberitakan Kompas.com 8 Mei 2019, sejumlah mahasiswa di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden pada Mei 1998.

Bukan karena itu saja, perekonomian Indonesia yang semakin buruk juga menjadi faktor tambahan pemicu aksi unjuk rasa tersebut.

Baca juga: Mengenang Moses Gatutkaca dan Peristiwa Gejayan pada 8 Mei 1998..

Aksi tersebut tidak berjalan damai, hingga akhirnya berujung dengan bentrokan. Salah satunya yang terjadi di Gejayan, Yogyakarta pada 8 Mei 1998.

Peristiwa tersebut dikenal dengan Peristiwa Gejayan atau Tragedi Yogyakarta yang mengakibatkan ratusan orang luka-luka dan satu orang tewas dari mahasiswa MIPA Universitas Sanata Dharma (USD) bernama Moses Gatutkaca.

Saat itu, para mahasiswa USD melakukan aksinya di halaman kampus.

Moses ditemukan telah tergeletak oleh seorang mahasiswa di sekitar Posko PMI di Sanata Dharma. Ia meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Panti Rapih.

Menurut dokter yang memeriksa, Moses mengalami perdarahan di telinga akibat pukulan benda tumpul.

Selain mahasiswa USD, mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan mahasiswa IKIP Negeri Yogyakarta (saat ini UNY) juga turut melakukan aksi demo yang berujung bentrokan.

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 9 Mei 1998, hingga pukul 23.00 WIB pada 8 Mei 1998, Jalan Kolombo, Yogyakarta, masih memanas akibat bentrokan ribuan mahasiswa dan masyarakat dengan ratusan aparat keamanan, menyusul saling serang antara aparat dan para demonstran.

Mahasiswa dan masyarakat melawan aparat dengan batu, petasan, bahkan bom molotov. Aparat keamanan akhirnya mulai membubarkan demonstran dengan tembakan gas air mata, semprotan air dari kendaraan water gun, dan pengejaran ke IKIP Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Untuk mengenang Peristiwa Gejayan, Jalan Kolombo di sebelah Univeritas Sanata Dharma diubah menjadi Jalan Moses Gatutkaca. Nama jalan untuk mengenang pahlawan Reformasi yang mungkin masih terlupakan.

Demo mahasiswa tahun 2004

Diberitakan harian Kompas 21 Mei 2004, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Yogyakarta dan Front Perjuangan Rakyat Miskin (FPRM) melakukan aksi demonstrasi menyambut Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2004.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com