Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Peran dan Ciri Zat Steroid pada Krim Pemutih, Apa Saja?

Kompas.com - 15/09/2019, 21:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet mengeluhkan di media sosial mengenai bagian tubuhnya timbul bercak seperti strechmark yang diduga merupakan efek dari krim pemutih bersteroid, Sabtu (14/9/2019).

Bercak menyerupai strechmark ini timbul di bagian ketiak, paha, dan betis.

Apakah benar steroid yang ada dalam pemutih badan menimbulkan bercak menyerupai strechmark?

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti, menjelaskan, steroid merupakan hormon yang ada di dalam tubuh yang berperan dalam proses metabolisme.

"Dalam hal pemakaian secara topikan di kulit, steroid merupakan sediaan obat yang berasal dari hormon sintetik dengan berbagai potensi mulai dari ringan hingga sangat kuat untuk pengobatan kelainan kulit non-infeksi, seperti ekzema dan lainnya," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/9/2019).

Jika dilihat dari tingkatannya, penggunaan steroid harus sesuai dengan berat ringannya penyakit, luas area yang terkena, lokasi area terkena, dan usia.

Menurut Oke, aturan ini digunakan untuk menentukan pemilihan sediaan obat dengan tingkatan steroid ringan atau kuat.

Selain itu, kata Oke, steroid banyak digunakan oleh para ahli dermatologi (spesialis kulit dan kelamin) dengan tujuan utama sebagai pengobatan.

"Jadi jelas steroid topikal itu legal," ujar Oke.

Namun, mereka yang ingin mendapatkan warna kulit putih dan cerah secara instan terkadang memilih menggunakan krim pemutih dengan steroid abal-abal.

Oke mengungkapkan, efek samping jika menggunakan steroid tidak terkontrol menimbulkan guratan pembuluh darah hingga yang paling parah terjadi strechmark yang tidak bisa diobati.

Ciri krim dengan steroid

Bagaimana mengetahui ciri-ciri krim dengan steroid?

Menurut Oke, tidak bisa diketahui secara kasat mata.

"Secara fisik, kita tidak bisa mengetahui suatu krim mengandung steroid atau tidak, kecuali jika dilakukan tes kimiawi untuk mendeteksi ada tidaknya kandungan steroid," ujar Oke.

Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan produk perawatan kulit yang menjanjikan kulit lebih cerah dalam waktu singkat.

Oke juga mengingatkan mengenai kandungan krim bersteroid tinggi yang ada pada krim pencerah wajah.

"Hati-hati kandungan steroidnya, mungkin terlalu tinggi dan mungkin juga terdapat bahan berbahaya lainnya, seperti merkuri," kata dia.

Adapun bahan-bahan berbahaya yang ada di krim pencerah abal-abal, yakni hidrokortison, desonide, flucinolone, triamcinolon, mometason, dexametason, betametason, klobetasol.

"Jadi konsumen yang cerdas jangan termakan iklan yang menjanjikan putih dalam waktu singkat dan harga murah. Tidak ada yang instan untuk perawatan kulit yang baik dan sehat," ujar Oke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com