Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Selimuti Riau, Ini Jenis Masker yang Cocok untuk Lindungi Pernapasan

Kompas.com - 14/09/2019, 13:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Kualitas udara di Pekanbaru, Riau memburuk akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak Selasa (10/9/2019).

Hingga Sabtu (14/9/2019) pukul 12.30 WIB, menurut AirVisual, kondisi udara di Pekanbaru Riau, masih dalam kondisi tidak sehat (unhealthy) dengan Air Quality Index (AQL) atau indeks kualitas udara sebesar 161.

Selain mengurangi jarak pandang, kualitas udara yang buruk juga menimbulkan efek negatif yang besar bagi kesehatan, terutama di pernapasan.

Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyebutkan, dari tanggal 1 hingga 12 September 2019, penderita ISPA di Pekanbaru berjumlah 1.520 orang.

Jumlah tersebut meningkat signifikan setelah adanya dampak kabut asap karhutla.

Salah satu cara untuk mencegah bahaya kesehatan pernapasan dari polusi udara adalah dengan menggunakan masker.

Melansir Hello Sehat, ada beberapa jenis masker yang bisa kita gunakan untuk meminimalisir dampak polusi udara. Berikut jenis masker tersebut:

1. Masker respirator

Masker respirator atau yang biasa disebut dengan masker N95 merupakan jenis masker anti polusi yang dapat menyaring polutan dan partikel halus sampai 95 persen.

Masker respirator memang dapat memfilter partikel halus sampai dengan 2.5 particular matter, tetapi tidak dapat menyaring gas.

Bagi kelompok sensitif, seperti penderita infeksi saluran pernapasan dan pekerja di luar ruangan, sangat dianjurkan untuk memakai masker ini.

Sayangnya, masker ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak, ibu hamil, dan para lansia karena masker ini cenderung sangat ketat agar dapat menyaring udara dengan sempurna.

Memakai masker yang terlalu ketat, terutama pada anak-anak, ibu hamil dan lansia, dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Durasi penggunaan masker respirator hanya 7 hingga 8 jam. Lebih dari itu, kualitas fungsinya akan menurun.

Baca juga: Ngamen Ilustrasi Aksi Komunitas Komik Riau Bantu Lindungi Warga dari Kabut Asap

2. Simple mask atau masker sederhana

Masker jenis ini mudah ditemui dan sering digunakan oleh orang-orang yang sedang bepergian. Namun, kemampuan masker ini untuk menyaring polutan dan partikel besar 30 hingga 40 persen.

Masker sederhana hanya boleh dipakai satu kali dan tidak bisa dicuci karena dapat melebarkan pori-porinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com