Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Lili Pintauli Siregar, dari Panitia Pengawas Pemilu hingga Dampingi Susno Duadji

Kompas.com - 14/09/2019, 09:56 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lili Pintauli Siregar ditetapkan sebagai salah satu pimpinan terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2013.

Satu-satunya perempuan dalam jajaran pimpinan KPK baru tersebut memperoleh 44 suara saat pelaksanaan voting di Komisi III DPR RI.

Lalu, bagaimana perjalanan hidup ibu tiga orang anak ini hingga berhasil menduduki tampuk kekuasaan KPK?

1. Berawal dari Advokat

Wanita kelahiran Tanjung Pandan, Bangka Belitung 9 Februari 1966 ini mengawali karirnya sebagai seorang advokat.

Ia berhasil meraih gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) pada 1991.

Usai menamatkan pendidikannya, ia bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan sebagai asisten pembela umum.

Lili juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Pelrindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2013-2018.

Lili juga memiliki kantor konsultas hukum pribadi yang baru berjalan beberapa bulan sebelum ia maju sebagai calon pimpinan KPK. Selain itu, Lili diketahui pernah aktif di sejumlah LBH dan kantor pengacara Sumatera Utara.

Tahun 1994, Lili pernah memimpin sejumlah bidang di Pusat Bantuan dan Penyanderaan Hukum Indonesia (PUSKABUMI) Medan.

Ia juga sempat menduduki jabatan direktur PUSKABUMI pada tahun 1999 hingga 2002.

Baca juga: Perjalanan Irjen Firli, dari Dinyatakan Lakukan Pelanggaran Etik Berat hingga Terpilih sebagai Ketua KPK

2. Pernah dibayar dengan seikat kacang panjang

Selama berkarir di LBH Medan, Lili aktif memperjuangkan hak-hak keadilan masyarakat kelas bawah, terutama buruh tani dan nelayan, meski seringkali dibayar dengan upah yang tak seberapa.

Lili bahkan pernah mendapat bayaran seikat kacang panjang, lima kilo tomat dan sepetak tanah tanpa surat kepemilikan.

3. Karir di luar bidang hukum

Tak hanya berkarir sebagai pembela hukum, Lili Pintauli Siregar juga pernah menjadi tim monitoring dan evaluasi Proyek Pembangunan Desa Tertinggal (P3DT) Bappenas, wilayah Tapanuli Utara, Dairi dan Sindikalang pada tahun 2000.

Ia juga sempat aktif sebagai Panitia Pengawas Pemilu kota Medan pada tahun 2002 hingga 2004.

4. Mendampingi Terpidana Korupsi

Nama Lili Pintauli Siregar mulai mencuat saat mendampingi mantan Kepala Bareskrim Komjen Susno Duadji yang menjadi terpidana kasus korupsi.

Saat itu Susno Duadji divonis 3,5 tahun penjara karena kasus korupsi terkait Polri.

Dalam sesi tes wawancara dan uji publik capim KPK, Lili mengaku bersedia mendampingi Susno Duadji karena statusnya sebagai justice collaborator dan meminta perlindungan dari LPSK.

Baca juga: 4 Fakta soal Firli Bahuri, Ketua KPK yang Dinyatakan Pernah Lakukan Pelanggaran Berat

(Sumber: Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Christoforus Ristianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com