Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PB Djarum, Klub Bulu Tangkis dengan Segudang Talenta

Kompas.com - 10/09/2019, 07:16 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkara penghentian audisi umum beasiswa bulu tangkis tahun 2020 diadakan oleh PB Djarum menyita perhatian publik selama beberapa hari terakhir. Penghentian ini terkait tudingan eksploitasi anak yang diberikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Terlepas dari polemik penghentian audisi ini, Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum atau disingkat dengan PB Djarum sejak lama dikenal sebagai salah satu klub badminton Indonesia yang banyak menyumbang atlet berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional.

Tercatat, klub yang bermarkas di Kudus ini berhasil menjuarai berbagai turnamen bergengsi dunia seperti Olimpiade dan kejuaraan dunia bulu tangkis melalui para atletnya.

Beberapa nama atlet bulutangkis Indonesia yang merupakan jebolan dari PB Djarum adalah M. Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Tantowi Ahmad.

Melalui audisi umum beasiswa bulutangkis, PB Djarung hadir untuk menjaring talenta-talenta muda atlet bulutangkis dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Polemik PB Djarum vs KPAI yang Berujung Stop Audisi...

Nantinya, peserta yang memasuki tahap akhir akan mendapatkan beasiswa bulu tangis dan didik untuk menjadi atlet berprestasi.

Latar Belakang Berdirinya PB Djarum

Sejarah terbentuknya PB Djarum sendiri adalah bermula dari kegemaran para karyawan PT Djarum untuk bermain badminton, seperti dikutip dari laman resmi PB Djarum.

Tak hanya para karyawan, Budi Hartono selaku CEO PT Djarum pun memiliki kegemaran yang sama.

Awalnya, kegiatan itu hanya sebagai kegiatan penyalur hobi bagi para karyawan.

Namun, pada perjalanannya banyak pemain luar yang turut bergabung untuk bermain bulutangkis.

Di tahun 1970, barak tempat karyawan melinting rokok yang berada di Jl. Bitingan Lama No. 35 Kudus digunakan sebagai tempat berlatih bulutangkis ketika sore hari.

Mereka yang mengikuti latihan itu berada di bawah nama komunitas Kudus.

Dari kegemaran itu, lahirlah atlet muda berbakat seperti Liem Swie King.

Ia memiliki prestasi gemilang dengan menjuarai gelaran Piala Munadi di sektor ganda putra di tahun 1972.

Prestasi inilah yang kemudian menumbuhkan keinginan Budi Hartono untuk mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum.

Karenanya, di tahun 1974, PB Djarum Kudus diresmikan dan diketuai oleh Setyo Margono.

Klub ini diharapkan mampu menghasilkan pemain-pemain kelas dunia dan mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi di bidang perbulutangkisan dunia, seperti yang termaktub dalam visi misi klub.

Baca juga: Audisi Berhenti karena PB Djarum Enggan Langgar Undang-undang

Harapan itu pun terwujud. Prestasi demi prestasi mulai diukir oleh atlet PB Djarum Kudus.

Di tahun 1978, Liem Swie King menjadi pemain pertama PB Djarum yang menjuarai All England di sektor tunggal putra dan mempertahankannya di tahun berikutnya.

Prestasi ini sekaligus mencatatkan namanya sebagai juara tunggal putra ketiga dari Indonesia.

Menyusul Liem Swie King, atlet PB Djarum lain dari sektor ganda putra, Kartono/Heryanto juga berhasil menjuarai turnamen All England.

Setelah sukses menelurkan pemain berprestasi di Kudus, PB Djarum kemudian mengembangkan sayapnya di Jakarta pada tahun 1985 disusul peresmian di Surabaya pada tahun 1986.

Hingga saat ini, segudang prestasi berhasil diukir para atlet PB Djarum.

Namun, kiprah PB Djarum untuk menjaring talenta muda pebulutangkis nasional harus berakhir di tahun 2020 nanti.

Keputusan ini merespons tuntutan KPAI untuk menghentikan kegiatan audisi badminton dengan dalih adanya eksploitasi anak.

Hingga kini, polemik perseteruan PB Djarum dan KPAI terus mendapat sorotan publik. Masyarakat terbagi dua kubu yakni pendukung PB Djarum, yang menyayangkan pemberhentian audisi karena menganggap klub ini adalah salah satu pencetak atlet kawakan Indonesia, dan pendukung KPAI, yang merasa langkah komisi ini sudah tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Tren
Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com