Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JAAN Tanggapi soal Warga yang Minta Anjing Dipindah dari Lingkungannya

Kompas.com - 03/09/2019, 19:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Warga Jalan Langgar RT 04/RW 04, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur meminta pemilik anjing yang menerkam seorang asisten rumah tangga hingga tewas untuk dipindah dari lingkungannya.

Pemilik anjing adalah sosok pembawa acara televisi Bimo Aryo yang juga dikenal sebagai pecinta anjing.

Namun, Ketua Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Karin Franken permintaan tersebut dinilai tidak memiliki urgensi untuk dilakukan.

"Ya Bima kan tidak lepaskan anjing di jalan, jadi menurut saya lingkungan ngapain worry, yang harus worry orang yang tinggal serumah," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (3/9/2019) siang.

Baca juga: Kasus Anjing Serang ART Hingga Tewas, Apa yang Perlu Kita Pahami?

Menurutnya, anjing merupakan binatang yang baik terhadap manusia selama mendapatkan pelatihan yang tepat. Mereka tidak akan bertindak agresif kepada manusia.

Jadi tidak ada salahnya jika anjing-anjing itu tetap tinggal di rumah Bimo selama masih dalam batas pengawasan yang aman.

"Ya selama dia di dalam rumah atau pagar seharusnya tidak masalah," kata Karin.

Anjing yang Serang ART bernama Yayan (35) di Jalan Langgar, Cipayung, Jakarta Timur Hingga Tewas Milik Presenter TV Bima Aryo, Senin (2/9/2019).KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI Anjing yang Serang ART bernama Yayan (35) di Jalan Langgar, Cipayung, Jakarta Timur Hingga Tewas Milik Presenter TV Bima Aryo, Senin (2/9/2019).

Namun, warga meminta anjing-anjing itu dipindahkan karena dikhawatirkan akan memakan korban lain. Sebelumnya anjing ini pernah menggigit warga yang tinggal di sekitar alamat sang majikan saat diajak berjalan-jalan.

"Anjing ini sudah gigit tiga warga pada 2019, rata-rata pekerjanya dia. Pernah lepas juga hampir gigit 50-an siswa TPA di masjid," ujar Ketua RT setempat bernama Medih, dikutip dari artikel Kompas.com sebelumnya.

"Kami masyarakat minta tidak ada anjing itu di sini, warga minta anjing dievakuasi," ujar dia mewakili warga yang lain.

Baca juga: Warga Tolak Keberadaan Anjing Milik Presenter TV Bima Aryo

Selain itu, Karin meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan anjing atas peristiwa yang telah terjadi. Bagaimanapun anjing adalah seekor binatang yang memiliki insting berlainan dengan naluri manusia.

Dikhawatirkan, adanya pihak yang menyalah-nyalahkan anjing karena hal ini dapat menimbulkan cap buruk bagi anjing tersebut atau rasnya.

"Tidak bisa (disalahkan), kasihan jadi dikasih stamp jelek, padahal semua anjing baik," ujar Karin.

Terakhir, Karin menyampaikan rasa turut berduka cita pada korban dan keluarga yang ditinggalkan. Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada Bimo selaku pemilik dari anjing jenis Malinois Belgian ini untuk menjadikannya sebagai pelajaran berharga.

Baca juga: Gigit ART hingga Tewas, Anjing Belgian Malinois Bisa Kena Stigma Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com