Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Sepeda Lipat, 2 Pesepeda Indonesia Taklukkan Paris-Brest-Paris Sejauh 1.200 Km

Kompas.com - 28/08/2019, 09:36 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

Saat disinggung terkait penggunaan sepeda lipat, menurutnya tidak ada kendala. Sandi sengaja memilih sepeda lipat, karena sifatnya yang praktis dan fleksibilitasnya. "Jadi 95 persen, sepeda kita standart. Untuk event ini (PBP) tidak ada perubahan. Lancar tidak ada kendala, dari start sampai finish," kata Sandi lagi.

Keramahan Masyarakat Paris

Target mampu menyelesaikan 1.200 km, imbuhnya merupakan salah satu pembuktian dan motivasi sejak awal untuk mengetahui batas limit yang dimiliki. Karena, pada dasarnya Sandi dan Toto bukanlah atlet.

Namun dengan persiapan yang benar, dan motivasi dari rekan-rekannya mengantarkan mereka finish di ajang tersebut. "Saya ini konsultan hukum, sementara Toto itu dokter gigi. Jadi kita ingin tahu saja, limit kita sampai di mana. Ternyata bisa finish," papar pria kelahiran 1983 ini.

Sandi berharap Indonesia dapat mengadakan event serupa. Yang membuatnya takjub adalah keramahan masyarakat sekitar. Bahkan ada kota yang menurutnya sampai diliburkan khusus untuk menyambut para pegowes tersebut.

"Saya kira Paris yang negara maju itu sangat individualis. Tetapi faktanya sangat welcome. Bahkan ada yang menyiapkan makanan, jadi yang kelaparan bisa singgah dan makan gratis," katanya lagi.

Hendriyanto Wijaya (33) dan Sandi Adila (36) menunjukkan nomor peserta sewaktu mengikuti ajang bersepeda jarak jauh Paris-Brest-Paris 2019 baru-baru ini.Dokumen Pribadi Hendriyanto Wijaya (33) dan Sandi Adila (36) menunjukkan nomor peserta sewaktu mengikuti ajang bersepeda jarak jauh Paris-Brest-Paris 2019 baru-baru ini.
Sementara itu, PR Bromptonmonascyclist Erwin menambahkan Indonesia baru berpartisipasi di ajang PBP sejak 2015 dan waktu itu baru satu peserta yang bisa menyelesaikan PBP dengan waktu yang telah ditentukan Panitia.

"2019 ini ada 3 peserta yang finish. Sandi dan Toto ini merupakan dua pesepeda dari Klub Bromton Monas Cyclist," kata dia.

Agar tidak mengganggu aktivitasnya sebagai dokter gigi, Toto, imbuhnya rutin latihan bersepeda sejauh 150 kilometer setiap harinya.

"Kunci kesuksesan mereka adalah persiapan mental dan kerja sama tim yang baik. Tidak lupa dukungan dari teman-temen Brompton," imbuh dia.

Untuk diketahui, Audax Club Parisien sejak 1931 telah mengadakan event sepeda jarak jauh Paris-Brest-Paris (PBP). Event tersebut dilakukan setiap 4 tahun sekali dengan peserta dari seluruh dunia.

Waktu tempuhnya sekitar 1.200 km dengan maksimal waktu 90 jam. Hal itu sebagaiamana dikutip dari audax-club-parisien.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com