KOMPAS.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebutkan, kebakaran hutan Amazon sebagai sebuah krisis global.
Alasannya, hutan Amazon menjadi pemasok 20 persen oksigen di Bumi.
Dengan kondisi tersebut, Macron meminta isu ini menjadi bahasan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang tahun ini akan diselenggarakan di negaranya pada 24-26 Agustus 2019.
Hal tersebut ia sampaikan melalui twit di akun Twitter-nya @emmanuelmacron, Jumat (23/8/2019) pagi.
Baca juga: Dituding Jadi Penyebab Kebakaran Hutan Amazon oleh Presiden Brasil, NGO Tidak Terima
“Rumah kami benar-benar terbakar. Hutan Hujan Amazon, jantung yang memroduksi 20 persen oksigen Bumi sedang terbakar. Ini adalah krisis internasional. Para anggota pertemuan puncak G7, mari kita diskusikan kondisi darurat ini terlebih dahulu selama dua hari! #ActForTheAmazon,” tulis Macron.
Our house is burning. Literally. The Amazon rain forest - the lungs which produces 20% of our planet’s oxygen - is on fire. It is an international crisis. Members of the G7 Summit, let's discuss this emergency first order in two days! #ActForTheAmazon pic.twitter.com/dogOJj9big
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) August 22, 2019
Namun, dilansir dari The Guardian, ide Macron tersebut justru mendapat respons negatif dari Presiden Brazil Jair Bolsonaro.
Ia menganggap Macron memanfaatkan isu ini untuk kepentingan politik pribadinya.
“Saya menyesalkan Presiden Macron berusaha mengambil keuntungan dari masalah domestik Brasil dan negara-negara Amazon lainnya untuk keuntungan politik pribadinya,” ujar Bolsonaro.
Di antara negara-negara Amazon lain, yakni Bolivia, Peru, Equador, Kolombia, dan Venezuela, hutan hujan tropis penghasil oksigen ini memang paling luas berada di wilayah negara Brasil.
Baca juga: Kebakaran Hutan Amazon Akibat Deforestasi, Ini Efeknya secara Global
Bolsonaro melanjutkan, saran yang diberikan oleh Macron sebagai pihak luar dalam hal kebakaran Hutan Amazon ini dianggap sebagai pola pikir kolonialis yang tidak dapat diterima di abad ini.
Ia beralasan, dalam G7 tidak terdapat negara-negara Amazon yang terlibat secara langsung.
Negara-negara yang tergabung dalam kelompok G7 adalah Kanada, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Semuanya merupakan negara-negara yang memiliki tingkat ekonomi sangat maju.
Di luar pihak Perancis dan Brasil yang berseteru, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres menyatakan keprihatinannya yang amat sangat pada kasus kebakaran yang terjadi.
“Di tengah-tengah krisis iklim global, kita tidak bisa menanggung lebih banyak kerusakan pada sumber utama oksigen dan keanekaragaman hayati yang ada,” ujar Guterres.