Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan atau motion sickness terjadi ketika seseorang merasa pusing, mual, sakit kepala, kedinginan, atau berkeringat ketika dalam perjalanan.

Dikutip dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, mabuk perjalanan terjadi akibat gerakan berulang-ulang saat perjalanan, seperti melewati jalan tidak teratur ataupun bergerak naik-turun perahu, pesawat, atau kereta api.

Gerakan berulang-ulang itu membuat telinga bagian dalam mengirimkan sinyal berbeda ke otak dari apa yang dilihat mata. Pesan-pesan yang membingungkan ini menyebabkan rasa tidak enak badan atau mabuk.

Ketika mengalami mabuk perjalanan, seseorang bahkan dapat merasa sangat tidak enak badan sampai muntah. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencegah dan mengatasi mabuk perjalanan.

Cara mencegah mabuk perjalanan

Orang yang sering mabuk ketika naik kendaraan dapat mempertimbangkan mengonsumsi obat antimabuk sebelum berangkat.

Ada beberapa upaya lain yang bisa dilakukan agar tidak mabuk. Berikut penjelasannya:

1. Hindari makanan terlalu kenyang

Dilansir dari situs Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, kondisi perut menjadi hal penting yang harus diperhatikan sebelum memulai perjalanan mudik.

Sebaiknya, makan sebelum memulai perjalanan, tetapi tidak sampai berlebihan. Sebab, guncangan dari kendaraan dapat membuat merasa mual dan pusing.

Ketika perut penuh, rasa mual akan semakin terasa dan bahkan berpotensi muntah.

2. Hindari bermain ponsel terlalu lama

Perjalanan mudik yang jauh membuat pemudik menggunakan ponsel untuk mencari hiburan. Kenyataannya, bermain ponsel selama perjalanan dapat memicu rasa pusing dan mual.

Untuk mencegahnya, batasi penggunaan ponsel dalam perjalanan. Sebagai pengganti, cari hiburan lain untuk mengisi waktu selama perjalanan panjang.

3. Istirahat cukup sebelum bepergian

Mudik jarak jauh dengan kendaraan akan memakan waktu lama sehingga memerlukan kondisi tubuh fit. Oleh karena itu, pastikan tubuh cukup beristirahat sebelum bepergian.

Kurang waktu istirahat akan berpotensi menyebabkan pusing dan rasa mual selama perjalanan. Karena itu, pastikan istirahat dan tidur yang cukup sebelum mudik.

4. Hindari baca buku

Membaca buku ketika berada dalam kendaraan dapat menimbulkan rasa pusing atau mual.

Pasalnya, membaca menyebabkan ketidakselarasan fokus antara telinga dan mata. Ketika mata fokus pada satu titik, tubuh berusaha menyeimbangkan posisi akibat ada guncangan dalam perjalanan. Akibatnya, rasa mual atau pusing akan muncul.

5. Minum obat mabuk perjalanan

Mabuk dapat dicegah dengan konsumsi obat antimabuk yang diminum satu hingga dua jam sebelum perjalanan.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), obat mencegah mabuk perjalanan yang biasanya diresepkan dokter antara lain berupa domperidone, metoclopramide, atau ondansetron.

Perlu diingat, obat mabuk perjalanan memiliki efek samping menyebabkan rasa kantuk. Karena itu, hindari mengkonsumsi obat mabuk perjalanan saat harus mengemudi.

1. Atur posisi duduk

Mabuk perjalanan akan bertambah parah atau mudah kambuh ketika duduk menghadap ke belakang atau samping. Cobalah ubah posisi duduk yang nyaman dalam kendaraan.

Misalnya, duduk di bagian sayap dan jendela pesawat, hindari menghadap belakang saat berada dalam kapal, kereta api, atau bus, serta duduk menghadap ke depan saat berkendara dengan mobil.

2. Pakai minyak aroma terapi

Minyak aromaterapi, minyak esensial, atau minyak angin yang mengengeluarkan aroma menyengat, mampu menghangatkan tubuh saat dicium. Hal ini dapat bantu mengurangi rasa mual dan tidak nyaman akibat mabuk perjalanan.

Karenanya, simpan minyak aroma esensial tertentu, seperti minyak kayu putih, lavender, lemon, atau rempah-rempah lain di dalam tas atau kendaraan.

3. Konsumsi makanan ringan atau permen

Mual dan mabuk perjalanan bukan berarti perut dibiarkan kosong dan merasa lapar. Namun, hindari konsumsi makanan berlemak, santan, atau pedas.

Makanan ringan seperti keripik, makanan manis, buah-buahan ataupun permen dengan rasa mint atau jahe menjadi pilihan tepat untuk meminimalisir pusing dan mual saat perjalanan.

4. Cari udara segar

Perjalanan mudik yang jauh dapat membuat mabuk atau bosan. Apalagi, kondisi lalu lintas sedang padat dan macet.

Untuk mengatasi mabuk perjalanan, buka sedikit jendela atau keluar dari mobil untuk menghirup udara segar. Hal ini akan membantu saat merasa mual dan pusing.

5. Pejamkan mata dan istirahat

Tips lain untuk mengatasi mabuk perjalanan berupa rasa mual dan pusing adalah dengan memejamkan mata atau istirahat sejenak.

Pastikan posisi kepala berada di posisi stabil saat memejamkan mata agar tidak membuat kepala semakin pusing.

Selain cara-cara tersebut, mengalihkan perhatian dengan berbicara ke teman seperjalanan, mendengarkan musik, atau menyanyikan lagu dapat mengatasi mabuk selama perjalanan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/05/170000565/tips-mencegah-dan-mengatasi-mabuk-perjalanan

Terkini Lainnya

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke