Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Ferienjob, Program Kerja di Jerman yang Jadi Modus Penipuan Mahasiswa

KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob.

Ada 1.047 mahasiswa dari 33 kampus yang menjadi korban ferienjob.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha mengatakan, kasus dugaan TPPO terungkap ketika 4 empat orang mahasiswa yang mengikuti program ferienjob mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jerman pada 2023.

"Mereka mengadu karena merasa ditipu," kata Judha, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Judha mengatakan, para mahasiswa tersebut dijanjikan mengikuti program magang pendidikan yang dapat dikonversi menjadi SKS perkuliahan.

Namun setelah tiba di Jerman, mahasiswa itu dipekerjakan menjadi buruh kasar yang tidak ada kaitannya dengan magang perkuliahan.

Mahasiswa mengalami kerugian material karena dibebani biaya hingga Rp 6 juta untuk berangkat. Mereka juga dikenai beban dana talangan sebesar Rp 30-50 juta yang pengembaliannya dilakukan dengan pemotongan upah kerja tiap bulan.

Lantas, apa itu ferienjob?

Mengenal ferienjob

Program ferienjob telah diatur oleh Pemerintah Jerman dalam Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman atau Beschaftigungsverordnung/BeschV.

Mengacu Pasal 14 ayat 2 Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman atau Beschaftigungsverordnung/BeschV, ferienjob adalah pekerjaan yang hanya dilakukan pada saat libur semester atau "official semester break".

Ferienjob tidak termasuk kegiatan magang dan lebih tepat dikatakan sebagai program kerja paruh waktu atau part-time.

Ferienjob diarahkan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di jenis pekerjaan fisik, seperti packing barang, jasa angkut kardus logistik, mencuci piring di restoran, dan sebagainya.

Ferienjob tidak dilaksanakan dalam kerangka kerja sama bilateral antar Pemerintah. Pekerjaan ini juga tidak berhubungan dengan kegiatan akademis dan/atau kompetensi akademik mahasiswa.

Dikutip dari Kompas.com (23/3/2024), Ambar (bukan nama sebenarnya), 21 tahun, salah satu mahasiswi perguruan tinggi di Sumatera yang menjadi korban Ferienjob mengatakan, dirinya diminta untuk bekerja selama 10 jam tiap hari.

Mereka diminta untuk melakukan pekerjaan fisik yang berat dan tidak diperbolehkan cuti ketika sakit.


Isi kontrak kerja ferienjob

Dilansir dari laman Indonesia Embassy, program ferienjob mulai ditawarkan ke mahasiswa pada Maret 2022. Saat itu, Badan Ketenagakerjaan Federal Jerman menerbitkan brosur mengenai persyaratan dan prosedur penerimaan Ferienjob di Jerman.

Beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Perguruan Tinggi Jerman juga pernah mengikuti Ferienjob dengan bekerja di pabrik atau menjadi kurir delivery guna mengisi waktu libur kuliah resmi Perguruan Tinggi di Jerman dan untuk mendapatkan uang saku tambahan.

Kendati demikian, mahasiswa Indonesia di Jerman mengetahui bahwa Ferienjob tidak ada kaitan dengan kegiatan akademik mahasiswa.

Pusat Penempatan Luar Negeri dan Tenaga Ahli (ZAV) dari Badan Ketenagakerjaan Federal Jerman menyarankan agar calon peserta Ferienjob untuk menghubungi perusahaan.

Hal itu guna mengklarifikasi soal jenis pekerjaan yang akan ditawarkan, gaji yang akan diterima, sistem penggajian, jam kerja dan istirahat, pengaturan akomodasi, transportasi lokal, tiket perjalanan ke Jerman, dan hak-hak serta kewajiban lainnya.

Umumnya, masa kerja Ferienjob maksimum adalah 90 hari dalam jangka waktu dua belas bulan selama liburan semester.

Dalam pelaksanaannya, perusahaan harus memberikan kontrak kerja tertulis yang dibuat oleh pemberi kerja dengan bahasa yang dapat dipahami calon peserta.

Selanjutnya, kontrak tersebut ditandatangani sebelum peserta Ferienjob berangkat ke Jerman.

Adapun kontrak kerja harus memuat semua informasi penting, seperti: jam kerja (rata-rata), gaji, masa kerja, jenis pekerjaan.

Dengan begitu, peserta Ferienjob dapat memutuskan hubungan kerja jika pemberi kerja tidak mematuhi perjanjian.

Masyarakat diimbau untuk berhati hati atas berbagai tawaran program magang di luar negeri. Lakukan verifikasi dan cross check kebenaran dan kesesuaian program magang tersebut kepada Kementerian terkait.

Ferienjob dihentikan dari kegiatan PTN Indonesia

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menghentikan keikutsertaan dalam program Ferienjob melalui Surat No. 1032/E.E2/DT.00.05/2023.

Penghentian keikutsertaan itu menindaklanjuti brafaks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin nomor B-00165/Berlin/230522 pada 22 Mei 2023 serta pertemuan yang dilaksanakan pada 20 Oktober 2023 tentang penyelenggaraan program Ferienjob yang menemukan adanya indikasi pelanggaran terhadap para mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

Dalam pelaksanaannya, tidak terjadi aktivitas yang mendukung proses pembelajaran bagi Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Sebaliknya, banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak Mahasiswa. Program Ferienjob juga tidak memenuhi kriteria untuk dapat dikategorikan dalam aktivitas Merdeka Belanjar Kampus Merdeka (MBKM).

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/26/183000065/apa-itu-ferienjob-program-kerja-di-jerman-yang-jadi-modus-penipuan

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke