Bagi umat Islam yang menjalani ibadah puasa, diwajibkan untuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.
Salah satu bagian tak terpisahkan dari puasa Ramadhan yang harus dilakukan adalah niat.
Di masjid-masjid tertentu, niat puasa Ramadhan biasanya diucapkan secara bersama-sama selepas shalat tarawih dan witir.
Namun, banyak umat Islam juga melafalkan niat puasa ketika waktu sahur.
Lantas, adakah ketentuan waktu melafalkan puasa? Saat malam hari atau waktu sahur?
Niat puasa malam atau saat sahur?
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis mengatakan, niat puasa hukumnya wajib dan diucapkan sebelum menjalani ibadah puasa.
"Puasa Ramadhan karena itu wajib (hukumnya), maka wajib niat (puasa) sebelum subuh," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/3/2024).
Menurutnya, niat puasa sebaiknya dibaca ketika malam hari atau setelah shalat tarawih.
Kondisi ini berbeda dari puasa sunah yang bacaan niatnya dapat diucapkan setelah waktu subuh dan sebelum makan-minum saat pagi hari.
Ia menjelaskan, niat puasa dapat juga dibaca saat sahur sebelum masuk waktu subuh maupun pada malam harinya.
Artinya, melafalkan niat puasa harus dilakukan sebelum menjalani puasa, baik malam haru maupun saat sahur.
"Hukumnya wajib. Kalau tidak niat (puasa), hukumnyan (puasa) tidak sah," lanjut dia.
"Niat yang dibacakan lisan itu lebih utama daripada yang dibaca (dalam) hati," tambah dia.
Meski begitu, kata Cholil, umat Islam juga harus berniat puasa dari hati dan tidak hanya sekadar diucapkan dengan lisan.
Niat puasa Ramadhan lebih utama dibaca dengan lisan dan diniatkan sungguh-sungguh dijalankan dengan hati.
"Jadi, setiap malam itu niat puasa," tegasnya.
Dikutip dari situs MUI.or.id, berikut bacaan niat puasa Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala
"Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."
Bacaan niat puasa tersebut wajib dibaca setiap hari selama Ramadhan, sesuai mazhab Imam Syafi’i.
Namun, mazhab Maliki memperbolehkan umat Islam membaca niat puasa sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan. Ini karena puasa Ramadhan dianggap sebagai satu kesatuan sehingga tidak perlu memperbarui niat setiap harinya.
Berikut bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh sesuai Mazhab Maliki.
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.
"Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”
https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/11/200000665/kapan-niat-puasa-ramadhan-dilafalkan-saat-sahur-atau-malam-hari-