Manfaat Tanaman Lidah Buaya untuk Mengendalikan Gula Darah Penderita Diabetes

KOMPAS.com - Lidah buaya (Aloe vera) adalah tanaman yang telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan sejak lama.

Selain memiliki sejumlah manfaat, lidah buaya juga kerap digunakan menjadi tanaman hias di rumah yang cukup populer.

Dikutip dari laman Healthline, lidah buaya diakui karena sifat anti-inflamasi dan penyembuhannya, termasuk menyembuhkan luka bakar akibat sinar matahari dan luka lainnya.

Faktanya, tanaman lidah buaya mengandung 75 komponen aktif, termasuk vitamin, mineral, enzim, hingga asam amino.

Di antara sejumlah manfaat tanaman lidah buaya bagi kesehatan, salah satunya adalah potensinya dalam mengendalikan gula darah.

Sejumlah penelitian telah menyelidiki potensi tanaman lidah buaya untuk membantu orang menurunkan kadar gula darah tinggi dan mengendalikan diabetes.

Potensi manfaat lidah buaya untuk gula darah

Gel lidah buaya yang dikonsumsi disebut membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Ini juga dapat membantu menurunkan kolesterol.

Ada bukti yang menunjukkan potensi manfaat tanaman lidah buaya dalam pengendalian gula darah.

Dalam sebuah tinjauan sistematis bertajuk Effect of Aloe vera on glycaemic control in prediabetes and type 2 diabetes: a systematic review and meta-analysis (2016) dalam jurnal Clinical Pharmacy and Therapeutics, tanaman lidah buaya disebut meningkatkan kontrol gula darah pada penderita pradiabetes dan diabetes tipe 2.

Delapan percobaan yang melibatkan 470 pasien, masing-masing 235 pasien untuk pradiabetes dan diabetes tipe 2, dimasukkan dalam tinjauan.

Hasilnya, pada pradiabetes, tanaman lidah buaya meningkatkan glukosa plasma puasa secara signifikan, tanpa berpengaruh pada hemoglobin A1c (HbA1c).

Selain itu, tanaman lidah buaya juga dapat meningkatkan kontrol glikemik pada diabetes tipe 2, dengan sedikit peningkatan pada glukosa plasma puasa dan peningkatan HbA1c yang signifikan.

Para peneliti mengatakan hubungan tersebut disebabkan oleh kemampuan lidah buaya untuk mengurangi penyerapan glukosa di saluran pencernaan dan menurunkan produksi glukosa.

Namun, uji coba terkontrol secara acak yang berkualitas tinggi dan kuat diperlukan untuk mengukur efek pasti dari tanaman lidah buaya pada kontrol gula darah.

Mengutip laman PubMed Central NIH, penelitian lain berjudul Improvement of glucose and lipid profile status with Aloe vera in pre-diabetic subjects: a randomized controlled-trial (2015) meneliti efek penggunaan tanaman lidah buaya terhadap profil glukosa dan lipid penderita pradiabetes.

Metode dilakukan dengan uji coba terkontrol acak tersamar ganda (72 subyek) dengan gejala pradiabetes pada 3 kelompok, yakni Aloe vera 300 mg (AL300), 500 mg (AL500) dan plasebo.

Subyek mengonsumsi kapsul lidah buaya dua kali sehari. Selanjutnya, glukosa darah puasa, HbA1c, dan profil lipid dievaluasi pada awal, 4 atau 8 minggu.

Hasilnya, kadar glukosa darah puasa pada kelompok AL300 menunjukkan penurunan yang signifikan pada minggu keempat setelah intervensi dibandingkan kelompok plasebo pada waktu yang sama.

Selain itu, kadar HbA1c pada kelompok ini juga mengalami penurunan yang signifikan pada minggu kedelapan setelah intervensi.

Kadar kolesterol total dan LDL-C, hanya pada kelompok AL500 menurun secara signifikan, seiring dengan peningkatan kadar HDL-C setelah delapan minggu.

Kadar trigliserida menunjukkan penurunan yang signifikan setelah empat minggu penggunaan AL500.

Penelitian ini menunjukkan efek penggunaan ekstrak lidah buaya pada pasien pradiabetes dapat secara signifikan mengatur kadar glukosa darah cepat dalam waktu empat minggu.

Selain itu, hasilnya juga menunjukkan tanaman lidah buaya dapat mengembalikan kadar profil lipid, dalam waktu delapan minggu.