Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BMKG Prediksi Suhu 2024 Akan Lebih Hangat, Potensi Gelombang Panas?

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis Climate Outlook yang berisi prakiraan cuaca dan musim pada 2024.

Dalam laporannya, BMKG memprakirakan beberapa wilayah akan mengalami curah hujan di bawah normal dan hari tanpa hujan.

Selain itu, BMKG juga mengatakan, suhu permukaan pada 2024 diprediksi lebih hangat dibanding normalnya.

Potensi meningkatnya suhu pada 2024 perlu diketahui masyarakat sebab jelang akhir 2023 wilayah Indonesia dilanda suhu panas.

Diberitakan oleh Kompas.com, Senin (2/10/2023), suhu dapat mencapai 35-38 derajat Celcius pada siang hari.

Beberapa faktor yang menyebabkan suhu panas pada 2023 adalah minimnya tingkat pertumbuhan awan, posisi semu Matahari, kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara.

Adakah potensi gelombang panas pada 2024?

BMKG menjelaskan, beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan tahunan di bawah normal.

Kondisi tersebut terjadi di sebagian kecil Banten, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan sebagian kecil Papua Barat.

"Meskipun hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang mengalami hujan tahunan di bawah normal, namun tetap harus diwaspadai wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur," jelas BMKG dalam laporannya.

BMKG memperingatkan potensi kekeringan di wilayah tersebut dan ada kemungkinan kebakaran hutan dan lahan terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

Potensi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan disebut BMKG lebih besar dibandingkan periode 2020-2022 yang kemaraunya bersifat atas normal atau lebih basah.

Terkait prakiraan suhu pada 2024, BMKG menyebutkan, suhu permukaan pada tahun ini diprediksi akan lebih hangat daripada normalnya.

Meski begitu, kemungkinan Indonesia dilanda gelombang panas atau heatwave terbilang kecil.

Adapun, gelombang panas adalah suatu periode cuaca panas ekstrem yang berkepanjangan.

Hal tersebut ditandai dengan peningkatan suhu udara melebihi rata-rata yang terjadi tanpa jeda selama lima hari maupun lebih.

"Hal ini dikarenakan wilayah kita dikelilingi oleh lautan dan memiliki kelembapan udara tinggi sehingga sulit terjadi heatwave di wilayah kepulauan Indonesia," jelas BMKG.

Faktor El Nino tahun kedua

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan, ada potensi kenaikan suhu pada 2024.

Hal tersebut disebabkan oleh berlanjutnya El Nino atau fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur yang melanda dari 2023 ke 2024.

"Karena 2024 adalah tahun kedua episode El Nino 2023, maka panas yang dilepaskan oleh Samudra Pasifik karena El Nino terbawa lanjut ke 2024," kata Ardhasena dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Ia menjelaskan, dapat berlanjutnya El Nino pada 2023 ke 2024 karena ada kecenderungan tahun kedua El Nino memecahkan rekor terpanas temperatur bila belajar dari kejadian-kejadian iklim masa lalu.

Ia mencontohkan peristiwa seperti itu pernah terjadi ketika El Nino pada 2015 yang berlanjut ke tahun kedua pada 2016 dan El Nino 1997 yang berlanjut pada 1998.

El Nino terjadi karena panas di laut Pasifik bagian barat terlepaskan ke atmosfer.

Namun, Ardhasena menyampaikan, belum tentu suhu pada 2024 lebih panas dari tahun sebelumnya walau El Nino diprediksi akan berlanjut.

"Evolusinya masih perlu kita tunggu. Namun demikian, yang kita dapat pelajari dan refer adalah dari kejadian-kejadian El Nino sebelumnya," jelasnya.

Suhu Indonesia akan naik secara bertahap

Ardhasena menerangkan, berlanjutnya El Nino dari 2023 ke 2024 bisa meningkatkan suhu Indonesia secara gradual atau bertahap.

Namun, ia tidak membocorkan kapan dampak El Nino yang menyebabkan kenaikan suhu akan terjadi.

Ia hanya mengingatkan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh dan membantu melakukan mitigasi perubahan iklim.

"Dengan kegiatan-kegiatan pro lingkungan yang dapat mengurangi dan menyerap kembali gas rumah kaca seperti CO2," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/02/183000865/bmkg-prediksi-suhu-2024-akan-lebih-hangat-potensi-gelombang-panas-

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke