KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) baru, Arsul Sani.
Arsul Sani terpilih menjadi Hakim MK atas usulan DPR untuk menggantikan Wahiduddin Adams yang masa jabatannya selesai pada 17 Januari 2024.
Sebelumnya, Arsul Sani merupakan anggota DPR dan Wakil Ketua MPR. Dia juga anggota dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dilansir dari Kompas.com (2023), Arsul mengaku akan melepas semua jabatan tersebut apabila dirinya terpilih menjadi Hakim MK.
Profil 9 Hakim MK
Dilantiknya Arsul Sani membuat daftar Hakim MK berubah.
Dilansir dari laman MKRI, Hakim MK terdiri dari 9 orang yang mayoritas adalah laki-laki. Hanya 1 dari 9 Hakim MK yang merupakan perempuan.
Berikut daftar profil Hakim MK:
1. Suhartoyo
Suhartoyo sudah dua kali menjadi Hakim MK, pertama pada 2015-2020 dan kedua pada 2020-2029. Masa jabatan Suhartoyo sebagai Hakim MK akan selesai pada 15 November 2029.
Suhartoyo lahir pada 15 November 1959 di Sleman, Yogyakarta.
Dia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Islam Indonesia, Universitas Taruma Negara, dan Universitas Jayabaya.
Sosoknya ditunjuk menjadi Ketua MK mulai 9 November 2023 menggantikan Anwar Usman.
2. Saldi Isra
Saldi Isra terpilih menjadi Hakim MK pada 11 April 2017. Dia merupakan pria kelahiran Paninggahan, Solok pada 20 Agustus 1968.
Saldi Isra menyelesaikan pendidikan di Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada 2009.
Sebelum menjadi Hakim MK, Saldi merupakan seorang akademisi peraih Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas.
3. Anwar Usman
Anwar Usman menjabat sebagai Hakim MK untuk kedua kalinya pada 2016-2026.
Pria kelahiran Bima, 31 Desember 1956 itu mengawali kariernya sebagai guru honorer pada 1975.
Dia kemudian dilantik menjadi Hakim MK, dan sempat menduduki jabatan penting seperti Wakil Ketua MK dan Ketua MK.
4. Arief Hidayat
Arief Hidayat terpilih menjadi Hakim MK untuk kedua kalinya pada 1 April 2018-27 Maret 2026.
Arief lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 3 Februari 1956.
Dia mengambil studi Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang setelah menyelesaikan Pasca Sarjana Ilmu Hukum di Universitas Airlangga.
Arief mengawali karier sebagai staf pengajar Hukum Undip dan menduduki jabatan penting di MK.
5. Enny Nurbaningsih
Enny Nurbaningsih menjadi Hakim MK mulai 13 Agustus 2018.
Perempuan kelahiran Pangkal Pinang itu adalah perempuan satu-satunya yang menjadi Hakim MK.
Eny menyelesaikan pendidikan S1, S2, dan S3-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM).
6. Danies Yusmic Pancastaki
Danies Yusmic adalah pria kelahiran Kupang pada 15 Desember 1964.
Dia menjadi Hakim MK terhitung sejak 7 Januari 2020 sampai dengan 15 Desember 2034.
Daniel menjadi putra pertama Nusa Tenggara Timur yang menjabat sebagai hakim konstitusi sejak MK berdiri.
7. Guntur Hamzah
Guntur Hamzah menjadi Hakim MK pada 23 November 2022. Dia merupakan pria kelahiran Sulawesi Selatan pada 8 Januari 1965.
Guntur menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar. Pendidikan S2-nya diselesaikan di Universitas Padjajaran, Bandung.
Sementara Pendidikan S3 diselesaikan di Universitas Airlangga.
8. Ridwan Masyur
Ridwan Masyur lahir di Lahat, Sumatera Selatan pada 11 November 1959.
Dia terpilih menjadi Hakim MK untuk periode Desember 2023-Desember 2029.
Perjalanan kariernya berawal sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri Bekasi pada 1986.
Dia kemudian menduduki beberapa jabatan penting, seperti Ketua Pengadilan Negeri Palembang hingga Panitera Mahkamah Agung (MA).
9. Arsul Sani
Arsul Sani mengisi kekosongan kursi Hakim MK usai mengikuti fit and proper test pada tahun lalu.
Sebelumnya, Arsul Sani adalah seorang politisi PPP. Dia juga pernah menduduki posisi sebagai Wakil Ketua MPR pada 2019-2024.
Arsul menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/18/154500465/profil-9-hakim-mk-terbaru-arsul-sani-