Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kelompok yang Sebaiknya Membatasi Minum Air Rebusan Jahe dan Serai

Jahe dapat bermanfaat untuk meredakan sakit kepala, masuk angin, dan menjaga sistem pencernaan tubuh.

Sedangkan serai merupakan rempah pedas yang dapat menghangatkan tubuh serta baik pula untuk sistem pencernaan, dikutip dari Vinmec International Hospital.

Meskipun baik bagi kesehatan, namun tak semua orang dianjurkan untuk mengonsumsi air rebusan jahe dan serai, terlebih bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu.

Lantas, siapa saja kelompok orang yang sebaiknya membatasi minum air rebusan jahe dan serai?

Berikut kelompok yang sebaiknya membatasi minum air rebusan jahe dan serai:

1. Orang yang sedang hamil

Meskipun dapat meredakan gejala mual dan muntah untuk beberapa wanita hamil, namun mengonsumsi air rebusan jahe dan serai tetap perlu dibatasi.

Hal ini lantaran, serai dapat merangsang rahim dan aliran menstruasi, yang mungkin menyebabkan keguguran, menurut Web MD.

Selain itu, sebuah penelitian pada hewan juga menemukan bahwa serai dapat memeengaruhi embrio. Oleh karena itu, serai harus dihindari selama kehamilan dan menyusui.

2. Orang yang memiliki masalah pendarahan

Dikutip dari Kompas.com (5/12/2023), mengonsumsi air rebusan jahe dan serai yang berlebihan dapat berpotensi menyebabkan pendarahan.

Efek tersebut dipicu lantaran jahe dapat menghambat tromboksan, yaitu zat yang diproduksi trombosit untuk proses pembekuan darah.

Di mana, pembekuan tromboksan sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh, terutama saat mereka mengalami luka agar mengalami pendarahan.

Adapun, saat produksi zat tersebut terhambat, maka darah yang mengalir akibat luka kemungkinan akan lebih sulit untuk membeku, sehingga berpotensi mengalami pendarahan.

Selain itu, sebuah studi 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.

Para ahli kesehatan bahkan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi, dikutip dari Sajian Sedap.


3. Orang yang memiliki masalah pencernaan

Jahe dan serai, keduanya adalah rempah-rempah yang mengandung zat pendukung kesehatan pencernaan.

Namun, dengan zat yang sama itu pula, air rebusan jahe dan serai dapat berpotensi menyebabkan iritasi pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Alasannya, baik jahe maupun serai, keduanya memiliki cita rasa pedas dengan sensasi panas ketika dikonsumsi. Sehingga, mengonsumsinya secara berlebih dapat memicu rasa mulas, sakit perut, dan kembung.

Dikutip dari Medical News Today, mulas terjadi karena refluks asam yang menyebabkan sensasi terbakar di dada bagian bawah.

Dalam sebuah tinjauan sistematis tahun 2020, sebanyak 16 dari 109 studi dan ulasan yang diteliti melaporkan bahwa mulas sebagai efek samping yang merugikan.

4. Orang dengan masalah ginjal

Air rebusan jahe dan serai harus dihindari oleh mereka yang memiliki masalah pada ginjal.

Sebab air rebusan rempah ini dapat dirasakan oleh beberapa organ dalam tubuh manusia, salah satunya organ ginjal.

Menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center, konsumsi serai dalam dosis tinggi berpotensi merusak selaput hati dan lambung.

Keberadaan serai dalam air rebusan ini pun dapat memengaruhi fungsi ginjal, sehingga berpotensi menyebabkan gangguan.

Kendati demikian, penting untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi jahe dan serai sebagai obat untuk mengatasi kondisi penyakit apa pun.

Sebab efek samping jahe dan serai bisa saja berbeda untuk setiap individu.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/03/163000765/4-kelompok-yang-sebaiknya-membatasi-minum-air-rebusan-jahe-dan-serai

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke