Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Faktor Utama yang Menyebabkan Suatu Spesies Terancam Punah

KOMPAS.com - Spesies yang terancam punah (endangered species) adalah jenis organisme yang rentan atau terancam musnah.

Mengutip laman Britannica, mereka adalah spesies apa pun yang berisiko punah karena penurunan populasinya secara tiba-tiba atau hilangnya habitat kritisnya.

Kawasan dengan keanekaragaman hayati yang memerlukan perlindungan, karena menjadi rumah bagi sejumlah besar spesies yang terancam punah, disebut hot spot.

Diketahui, sekitar 99 persen spesies yang terancam berada dalam risiko, hanya karena aktivitas manusia saja.

Manusia (Homo sapiens) merupakan ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati dan merupakan penyebab utama hilangnya keanekaragaman hayati.

Ancaman utama terhadap spesies di alam liar adalah:

  • Hilangnya habitat dan degradasi habitat
  • Penyebaran spesies pendatang (yaitu spesies non-asli yang memberikan dampak negatif terhadap ekosistem tempat mereka menjadi bagiannya)
  • Meningkatnya pengaruh pemanasan global dan polusi kimia
  • Perburuan yang berlebihan
  • Penyakit.

Spesies yang terancam punah secara khusus mengacu pada kategori spesies yang terdaftar sebagai critically endangered (sangat terancam punah), endangered (terancam punah), dan vulnerable (rentan punah).

Dilansir dari laman National Geographic, spesies terancam karena dua alasan utama, yakni hilangnya habitat dan hilangnya variasi genetik.

1. Hilangnya habitat

Hilangnya habitat bisa terjadi secara alami. Contohnya adalah dinosaurus yang kehilangan habitatnya sekitar 65 juta tahun lalu.

Iklim yang panas dan kering pada zaman Kapur berubah dengan sangat cepat, yang kemungkinan besar disebabkan karena adanya asteroid yang menghantam Bumi.

Dampak asteroid memaksa puing-puing masuk ke atmosfer, mengurangi jumlah panas dan cahaya yang mencapai permukaan bumi.

Dinosaurus tidak dapat beradaptasi dengan habitat baru yang lebih sejuk ini. Dinosaurus menjadi terancam punah, lalu punah.

Aktivitas manusia juga dapat berkontribusi terhadap hilangnya habitat. Misalnya pembangunan perumahan, industri, dan pertanian yang berisiko mengurangi habitat organisme asli.

2. Hilangnya variasi genetik

Variasi genetik adalah keanekaragaman yang ditemukan dalam suatu spesies. Ini memungkinkan spesies beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Biasanya, semakin besar populasi suatu spesies, semakin besar pula variasi genetiknya.

Kelompok spesies yang mempunyai kecenderungan kawin sedarah biasanya mempunyai sedikit variasi genetik, karena tidak ada informasi genetik baru yang dimasukkan ke dalam kelompok tersebut.

Mereka juga tidak memiliki variasi genetik untuk mengembangkan resistensi terhadap penyakit. Akibatnya, lebih sedikit keturunan dari kelompok ini yang dapat bertahan hingga dewasa.

Hilangnya variasi genetik dapat terjadi secara alami, atau juga karena aktivitas manusia yang melakukan perburuan berlebihan sehingga mengurangi populasi banyak hewan.

Berkurangnya populasi berarti semakin sedikit pasangan yang berkembang biak. Dengan lebih sedikitnya pasangan pembiakan, variasi genetik menyusut.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/17/183000665/2-faktor-utama-yang-menyebabkan-suatu-spesies-terancam-punah

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke