BrandzView
Konten ini kerja sama Kompas.com dengan KONILIFE
Salin Artikel

Bahaya Makanan dan Minuman Manis bagi Penderita Asam Urat

KOMPAS.com - Asam urat atau gout adalah salah penyakit radang sendi yang disebabkan adanya penumpukan kristal asam urat berlebih pada persendian dan jaringan lunak.

Kondisi ini menyebabkan peradangan dan rasa nyeri hebat pada sendi mana pun, seperti jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling umum di jempol kaki.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, tubuh secara alami memproduksi asam urat ketika memecah bahan kimia (purina) yang ditemukan dalam makanan dan minuman tertentu.

Namun, terkadang tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat, sehingga ginjal tidak dapat mengeluarkannya dari darah dengan cukup cepat.

Ketika tubuh memiliki kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia), kristal asam urat dapat menumpuk dan mengendap di persendian.

Kristal tajam tersebut akhirnya menggumpal dan menyebabkan nyeri, bengkak, dan gejala lainnya secara tiba-tiba.

Banyak penderita asam urat memperoleh manfaat saat menjalankan pola makan seimbang yang rendah lemak jenuh dan gula tambahan, serta kaya akan sayuran dan buah-buahan.

Ada beberapa makanan yang umumnya diasosiasikan dengan penyebab asam urat, seperti makanan hewani dengan purina tinggi, alkohol, dan makanan tinggi gula tambahan.

Gula dan asam urat

Dilansir dari laman Medical News Today, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung fruktosa (sejenis gula) dapat meningkatkan kadar urat seseorang.

Ini karena ketika tubuh memecah fruktosa, ia melepaskan purina. Fruktosa terdapat secara alami pada buah-buahan dan madu.

Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) merupakan pemanis buatan yang mengandung 42–55 persen fruktosa. Ini pada umumnya terkandung dalam minuman bersoda.

Institut Nasional Arthritis dan Penyakit Muskuloskeletal mencantumkan minuman yang mengandung HFCS sebagai faktor risiko asam urat.

Sebuah studi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa minum minuman manis dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena asam urat.

Penelitian tahun 2020 juga mencatat bahwa asupan fruktosa yang tinggi dikaitkan dengan hiperurisemia.

Sejalan dengan itu, sebuah penelitian pada 2021 menemukan bahwa, risiko hiperurisemia akibat asupan gula mungkin berhubungan dengan usia dan berat badan seseorang.

Orang dewasa dengan obesitas yang mengonsumsi gula tambahan dengan jumlah berlebihan dalam soda, memiliki risiko tertinggi terkena hiperurisemia.

Dikutip dari laman Healthline, berikut adalah beberapa jenis makanan yang mungkin perlu Anda batasi jika menderita asam lambung:

Anda juga sebaiknya menghindari mengonsumsi bir dan minuman keras dan membatasi karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung putih.

Ketika Anda menderita asam urat, dokternya mungkin menyarankan untuk mengurangi asupan gula, seperti membatasi makanan dan minuman soda dan makanan olahan, terutama jika mengandung HFCS.

Anda juga disarankan untuk menghindari jus buah, hamun bukan menghindari konsumsi buah-buahan sama sekali, karena buah-buahan mengandung nutrisi yang bermanfaat.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/27/074500165/bahaya-makanan-dan-minuman-manis-bagi-penderita-asam-urat

Terkini Lainnya

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Bagikan artikel ini melalui
Oke