Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Mendeteksi Sinyal Luar Angkasa Misterius dari Jarak 8 Miliar Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Sinyal tersebut bahkan memerlukan waktu 8 miliar tahun untuk mencapai Bumi.

Sinyal yang tidak biasa ini, dijelaskan oleh para astronom dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Science, Kamis (19/10/2023).

Selain itu, sinyal ini juga mewakili jenis fenomena kosmik yang dikenal sebagai “ledakan radio cepat” atau fast radio burst (FRB).

Apa itu FRB?

Dilansir dari News Week, Kamis (19/10/2023), FRB adalah gelombang radio yang intens namun sangat singkat.

Gelombang tersebut memiliki jenis radiasi yang sama yang dipancarkan oleh ponsel atau gelombang mikro yang berasal dari sumber yang jauh di alam semesta.

Meskipun para astronom memiliki teleskop radio dan sistem superkomputer paling sensitif di dunia, mencari FRB seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

“Mereka hanya bertahan sepersekian detik,” kata penulis studi terbaru di Swinburne University of Technology di Australia, Ryan Shannon.

“Sebagian besar FRB tidak akan terlihat secara berulang, artinya jika kita ingin memahami apa itu atau dari mana asalnya, kita harus cepat merespons, dan mengumpulkan sebanyak mungkin detail tentang mereka dalam seperseribu detik ketika mereka melewati Bumi," lanjutnya.

FRB yang diberi label FRB 20220610A ini sangat penting karena merupakan penemuan paling jauh dan tertua hingga saat ini.

Gelombang tersebut terjadi sekitar 8 miliar tahun yang lalu dan juga memiliki energi yang sangat tinggi.

Hanya ada 50 FRB yang terdeteksi

Hingga saat ini, hanya sekitar 50 FRB yang terdeteksi, mengingat jumlah sampel yang relatif sedikit dan kesulitan dalam mempelajarinya.

Selain itu, sumber emisi energi tinggi ini masih menjadi misteri.

“Kita sekarang mengetahui bahwa FRB berasal dari galaksi yang jauh. Hal ini sangat mengejutkan mengingat intensitas emisinya," kata Shannon.

"FRB satu-satunya jenis sumber yang diketahui memancarkan emisi serupa pulsar di galaksi Bima Sakti kita yang ternyata memiliki energi triliunan kali lebih rendah," lanjutnya.

Sehingga, hal ini telah menciptakan sebuah teka-teki besar bagi para astronom tentang bagaimana mungkin emisi yang dipancarkan bisa begitu kuat.

"FRB dicetak dengan tanda dari semua gas yang dilaluinya. Hal ini membuat mereka luar biasa berguna untuk menyelidiki gas lemah yang berada di antara galaksi," sambungnya.

Meskipun ruang antargalaksi ini hampir kosong, namun sebagian besar materi penyusun bintang dan alam semesta terdapat di wilayah ini.

Beberapa bukti menyebutkan FRB dihasilkan oleh magnetar

Ada beberapa bukti bahwa FRB dihasilkan oleh magnetar, yaitu bintang neutron muda yang mengalami hipermagnetisasi.

Bintang neutron adalah bintang padat yang memiliki massa kurang lebih sama dengan massa Matahari, tapi hanya seukuran kota kecil dengan medan magnet yang sangat kuat.

"Bintang-bintang ini merupakan obyek yang paling ekstrem di alam semesta, jadi wajar jika mereka terlibat dalam menghasilkan semburan radio yang ekstrem. Memang, semburan mirip FRB diamati dari magnetar di galaksi kita pada tahun 2020," kata Shannon.

“Namun, beberapa sinyal FRB yang ditemukan berasal dari tempat yang dianggap tidak memiliki magnet, sehingga ada kemungkinan lebih dari satu jenis obyek dapat menghasilkan FRB. Itu akan sangat menarik,” lanjutnya.

Dalam studi terbarunya, tim peneliti menggambarkan FRB yang terdeteksi pada 10 Juni 2022 oleh Australian SKA Pathfinder (ASKAP) sebagai sebuah teleskop radio yang terletak di sebelah barat negara tersebut.

Para peneliti kemudian menentukan jarak dan waktu yang ditempuh FRB antara tempat asal dan tempat terdeteksinya.

Kemudian mereka menemukan, ledakan itu berasal dari galaksi induk yang sangat jauh dan telah menempuh perjalanan 8 miliar tahun sebelum sampai di ASKAP.

"Lokasi teleskop ini sangat ideal untuk mencari FRB karena letaknya yang sangat terpencil, yang berarti lebih sedikit sinyal buatan manusia yang bisa mengganggu pencarian FRB," kata Shannon.

"Dengan ASKAP, kami dapat menentukan lokasi semburan pada posisi yang dekat dengan rasi bintang Sculptor di belahan Bumi selatan, dengan tingkat presisi yang cukup untuk menentukan dari galaksi mana FRB itu berasal," sambungnya.

Penemuan terbaru ini telah memecahkan rekor FRB terjauh sekitar 50 persen, dan juga mengonfirmasi bila fenomena seperti itu juga terjadi di galaksi-galaksi yang sangat jauh.

FRB 20220610A memancarkan lebih banyak energi

Selain itu, FRB 20220610A memancarkan lebih banyak energi dalam waktu beberapa milidetik dibandingkan Matahari dalam 30 tahun.

Meski begitu, masih belum jelas apakah inang dari FRB ini adalah galaksi tunggal atau sekelompok kecil galaksi.

Untuk menentukan sifat sebenarnya dari inang tersebut, dibutuhkan gambar dengan definisi yang lebih tinggi, yang dapat diperoleh dengan observatorium seperti Hubble dan Teleskop Luar Angkasa James Webb.

Namun, para peneliti mengatakan bahwa studi terbaru ini memiliki beberapa implikasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/21/130000865/ilmuwan-mendeteksi-sinyal-luar-angkasa-misterius-dari-jarak-8-miliar-tahun

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke