Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Mengeluh Sakit Perut, Setelah Diperiksa Ada Pisau, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Seorang pria di Nepal mengeluh mengalami sakit perut.

Setelah pergi ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan rontgen, diketahui ada pisau sepanjang 15 sentimeter di perutnya. Kok bisa? Begini ceritanya. 

Dikutip dari NewsWeek, pria Nepal berusia 22 tahun itu sehari sebelumnya terlibat perkelahian saat dirinya dalam kondisi mabuk. 

Saat perkelahian itu, dia ditikam dan mendapati bekas luka di bagian perutnya. Namun saat petugas medis memeriksa dan tidak ada tanda-tanda mencurigakan, luka tersebut lalu dijahit. 

Keesokan harinya, pria tersebut pergi ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di bagian perut kiri bawah ringan terus menerus. Namun dia mengaku tidak mengalami mual, muntah, diare, atau sembelit.

Setelah dilakukan rontgen, dokter kemudian menemukan ada pisau besar masih ada di dalam dan posisinya melintasi perutnya dari sisi kanan ke kiri.

Tampaknya pisau tersebut tidak melukai organ dalam lainnya, menurut laporan kasus di jurnal Cureus, 2 September 2023. 

Meskipun demikian, kondisi tersebut bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. 

“Ini merupakan kondisi yang berpotensi mengancam nyawa jika pisau berada dekat dengan organ vital di perut,” kata laporan kasus tersebut.

Tak ada organ yang terluka

Pada pemeriksaan awal, pria tersebut tidak mengalami pembengkakan atau gejala apa pun yang mempengaruhi organ pencernaan.

Ia juga tidak menunjukkan tanda-tanda peritonitis, suatu kondisi ketika lapisan dalam rongga perut meradang dan bisa terjadi setelah jaringan terluka akibat tusukan.

Setelah diketahui ada pisau di dalam perut pria tersebut, dokter langsung melakukan pembedahan.

"Potensi bahaya benda tajam yang bergerak bebas di dalam rongga perut cukup signifikan, dengan risiko tinggi terjadinya cedera tambahan pada organ dan pembuluh darah," tulis penulis, dikutip dari News Week.

Setelah dilakukan operasi, pria tersebut mengalami pemulihan pascaoperasi yang lancar dan dipulangkan pada hari kelima pasca operasi.

Pasien disarankan untuk tindak lanjut pasca-rumah sakit dalam seminggu, dan persetujuan untuk laporan kasus diambil. Namun pasien tidak datang untuk tindak lanjut.


Tidak diketahui saat pertama dijahit

Tidak jelas mengapa pisau itu tidak ditemukan oleh penyedia layanan kesehatan pertama pria tersebut.

Namun, hal itu dimungkinkan terjadi karena tidak ada kecurigaan adanya benda asing yang tertinggal di dalam rongga perut.

Luka tusuk di perut sering terjadi, tetapi jarang terlihat benda seperti pisau tertahan di dalam tubuh setelahnya.

Secara khusus, kasus bilah pisau yang tersisa di tubuh sangat sedikit dan jarang ditemukan dan lebih mungkin ditemukan di dada dibandingkan di perut.

Namun, ada laporan tentang orang yang memakan benda tajam yang kemudian berpindah ke seluruh tubuh mereka.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/21/111349865/pria-ini-mengeluh-sakit-perut-setelah-diperiksa-ada-pisau-kok-bisa

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke