Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bekas Jerawat PIE dan PIH, Apa Bedanya?

KOMPAS.com - Bekas jerawat sering menjadi permasalahan kulit yang sulit diatasi.

Bekas jerawat tersebut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu post-inflammatory erythema (PIE) dan post-inflammatory hyperpigmentation (PIH).

Keduanya memiliki perbedaan dari segi warna, penyebab, hingga gejalanya.

Lantas, apa perbedaan bekas jerawat PIH dan PIE serta bagaimana cara mengatasinya?

Perbedaan bekas jerawat PIH dan PIE

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan perbedaan antara bekas jerawat PIH dan PIE.

"PIE kemerahan pasca penyembuhan luka. Sedangkan PIH bisa diartikan hipopigmentasi atau hiperpigmentasi pasca penyembuhan," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (30/8/2023).

Oke menjelaskan, perbedaan dari keduanya adalah dominasi pembentukan pembuluh darah baru.

"Pada PIE, begitu lukanya sembuh, pembuluh-pembuluh darah yang terbentuk sulit menghilang dan cenderung menetap," terang Oke.

Sementara pada PIH dibedakan menjadi dua, yaitu hipopigmentasi atau hiperpigmentasi pasca penyembuhan.

"Hipopigmentasi pasca inflamasi biasanya terjadi pada luka yang terjadi lebih dalam dari lapisan epidermis, sehingga melanosit yang terletak di epidermis ikut hilang," kata Oke.

Penyembuhan lukanya akan menimbulkan bercak putih.

Adapun hiperpigmentasi terjadi akibat reaksi inflamasi yang terjadi di lapisan epidermis merangsang produksi melanin berlebihan oleh melanosit sebagai salah satu efek reaksi peradangan yang terjadi, sehingga penyembuhannya menjadi bercak kehitaman.

"Hiperpigmentasi pasca inflamasi ini yang sering terjadi pada orang-orang tipe kulit gelap seperti kita," jelasnya.

Dilansir dari Healthline, berikut perbedaan bekas jerawat PIH dan PIE:

1. Warna

Bekas jerawat PIE memiliki warna bercak merah, merah muda, atau ungu. Bekas jerawat ini umumnya terjadi pada mereka yang memiliki kulit lebih terang.

Sementara bekas jerawat PIH memiliki warna kecoklatan dan kehitaman. Biasanya terjadi pada kulit gelap.

Namun, bekas jerawat PIH dan PIE bisa terjadi secara bersamaan pada beberapa jenis kulit.

2. Penyebab

Bekas jerawat PIE disebabkan karena pelebaran, pembengkakan, atau kerusakan pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah kulit.

Bekas jerawat PIE juga bisa disebabkan karena jerawat kistik.

Sementara bekas jerawat PIH disebabkan karena inflamasi kulit, seperti dematitis dan paparan sinar matahari.

Bekas jerawat PIH juga bisa terjadi karena produksi melanin berlebih.

3. Gejala

Jerawat PIE menyerupai bintik jerawat dan tidak terlihat seperti komedo. Jerawat ini bisa muncul tunggal dan berkelompok.

Jerawat PIE bisa bertahan hingga 6 bulan dan hilang dengan sendirinya atau justru lebih cepat. Namun, untuk jerawat PIH biasanya bertahan lebih dari 6 bulan.

Cara mengatasi bekas jerawat PIH dan PIE

Oke mengatakan, cara mengatasi bekas jerawat PIE membutuhkan bantuan laser vaskuler.

Sedangkan PIH atau hipopigmentasi dan hiperpigmentasi bisa dibantu dengan terapi topikal maupun laser.

"Konsultasikan kepada dr Sp.KK/SpDVE terdekat," tandas Oke.

Apakah menggunakan skincare cukup?

Menurut Oke, perawatan untuk menghilangkan bekas jerawat PIH dan PIE tidak cukup hanya dengan skincare.

"Biasanya kurang ya. Skincare yang di pasaran rata-rata hanya mengandung pelembab," kata Oke.

Di sisi lain, kandungan bahan aktif khusus biasanya hanya boleh diresepkan khusus oleh dokter spesialis kulit atau spesialis dermatovenereologi.

Adapun eksfoliasi juga belum cukup untuk mengatasi jerawat PIH dan PIE.

"Eksfoliasi hanya di permukaan saja. Pembuluh darah letaknya lebih dalam," tandas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/01/120000365/bekas-jerawat-pie-dan-pih-apa-bedanya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke