Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Kantong Teh Celup Dilarang Diseduh dengan Air Terlalu Panas dalam Waktu Lama?

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini, Minggu (2/7/2023).

Dalam videonya, pengunggah menyebutkan jika kantong teh celup tidak boleh diseduh air panas dengan suhu di atas 80 derajat celsius. Hal tersebut karena dapat merusak kandungan teh di dalamnya.

Selain itu, teh celup juga disebut tidak boleh diseduh dalam waktu lama. Ini karena kantong tehnya dapat larut dalam air.

"Mengonsumsi teh celup dengan cara seperti ini tidak dianjurkan karena memicu kanker dan kerja ginjal akan lebih berat," tulis pengunggah.

Hingga Kamis (31/8/2023), video tersebut telah ditonton sebanyak 2,2 juta kali, disukai 9.739 pengguna TikTok, dan dibagikan 10.400 kali.

Lalu, benarkah kantong teh celup tidak boleh diseduh dengan air terlalu panas dan dalam waktu lama?

Penjelasan ahli

Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan menjelaskan bahwa teh celup aman diseduh dengan air panas.

"Teh celup sebaiknya diseduh dengan air bersuhu sekitar 80 derajat," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Menurut Ali, penyeduhan teh pada suhu tersebut menyebabkan daun teh terekstrasi dengan baik. Ini membuat aroma minuman teh menjadi enas dan cita rasanya pas.

Sementara itu, jika diseduh dengan suhu yang lebih tinggi, rasa dan aroma teh dapat berbeda. Namun, ini tidak membahayakan kesehatan.

"Teh hijau bahkan disarankan diseduh pada suhu 65-70 derajat," tambahnya.

Terkait kantong teh yang disebut berbahaya dan bisa larut jika diseduh dengan air dalam waktu lama, Ali memastikan bahwa hal tersebut tidak benar.

"Tentang tea bag, diketahui bahwa bahannya adalah food-grade sehingga memenuhi syarat sebagai wadah yang layak untuk pangan," lanjut dia.

"Kanker itu multi-factor, mulai dari genetik, makanan, minuman, stres, pola hidup," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Andi juga menyebutkan kerja ginjal bisa menjadi berat karena berbagai hal. Sebagai contoh, orang dengan tekanan darah tinggi menyebabkan kerja ginjal lebih besar.

"Mungkin, metabolisme atau berat badan dia obestitas itu juga menambah kerja pada ginjal," jelas pria yang juga menjadi chairman di junior doctors network (JDN) Indonesia ini.

Kantong teh celup

Diberitakan Tribun (1/4/2021), Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM pernah memberikan penjelasan terkait penggunaan kantong teh celup di Indonesia.

Menurut BPOM, kantong teh celup umumnya terbuat dari kertas jenis kraft dan dilapisi plastik polietilen yang berfungsi sebagai perekatan panas.

Industri kertas untuk kemasan pangan juga tidak menggunakan senyawa klorin sebagai pemutih. Hal ini menjadi syarat permohonan penilaian keamanan produk.

BPOM juga memastikan teh celup yang terdaftar di BPOM telah melalui evaluasi penilaian keamanan pangan, termasuk penilaian keamanan kantong tehnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/01/060000465/benarkah-kantong-teh-celup-dilarang-diseduh-dengan-air-terlalu-panas-dalam

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke