KOMPAS.com - Sebuah media asing, Asia Times menyoroti rencana Indonesia membeli jet tempur dari Amerika Serikat.
Dalam pemberitaannya, Asia Times menyebut rencana Indonesia untuk membeli jet tempur F-15 terbaru dari Amerika Serikat ini adalah upaya Indonesia untuk menangkal ancaman dari China.
Pemberitaan tersebut terbit di laman online Asia Times pada 25 Agustus 2023 dengan judul "Indonesia picks the F-15EX to push back on China".
Asia Times mengatakan, Indonesia saat ini tengah berupaya memodernisasi angkatan udaranya yang sudah tua dan meningkatkan pertahanannya, terutama untuk menangkal ancaman China di Kepulauan Natuna, tepi Laut China Selatan.
Media tersebut mengutip Breaking Defense yang melaporkan para pejabat Indonesia dan Boeing telah menandatangani nota kesepahaman untuk memasok 24 jet tempur F-15EX setelah pejabat berkunjung ke pabrik Boeing di St Louis.
"Meskipun kesepakatan ini masih harus disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS, kesepakatan ini dipandang sebagai langkah penting bagi militer Indonesia," tulis media tersebut.
Keinginan lama untuk modernisasi
Pada Juni 2023, Asia Times juga telah mencatat bahwa pejabat Angkatan Udara Indonesia telah lama menyatakan keinginan untuk melakukan modernisasi.
Armada pesawat yang ada saat ini dinilai tak cukup untuk menjangkau wilayah udara negara kepulauan yang luas.
Padahal persyaratan keamanan harus terus berkembang terutama terkait kehadiran China di dekat Kepulauan Natuna.
Media tersebut juga membahas bahwa Indonesia sejatinya berencana membeli Su-35, pesawat Rusia yang lebih canggih, namun sanksi Barat terhadap Rusia mencegah Indonesia melakukan itu.
"Mengingat kendala keuangan dan politiknya, Indonesia telah mencoba berbagai cara untuk memodernisasi angkatan udaranya, seperti merancang jet tempur bersama dengan Korea Selatan, membeli jet tempur bekas dari Qatar, mempertimbangkan Jepang sebagai sumber mesin jet tempur bekas, dan membeli jet tempur buatan baru dari Perancis," kata media tersebut.
Asia Times merinci upaya-upaya Indonesia dalam melakukan upaya modernisasi pertahanan udaranya.
Di antaranya, media ini mencatat pada Bulan Juli 2023, Indonesia terus berkomitmen dengan jet tempur canggih KF-21 Boramae dari Korea Selatan walaupun terlambat dalam melakukan pembayaran.
Menurutnya, Indonesia telah membayar 21 persen biaya hingga Juni 2023, namun belum merilis jadwal pembayaran 2024-2026.
Asia Times juga melaporkan, pada Juni 2023 Indonesia telah mengakuisisi skuadron jet Mirage 2005-5 Qatar yang berusia 26 tahun dan jet tempur multirole baru untuk mengisi kekosongan lubang pertahanan di garis depan.
Disebutkan, Mirage akan menggantikan Northrop F5 dan dipakai sebagai platform pelatihan dan pengenalan sembari menunggu kedatangan jet baru Dassault Rafale dari Perancis.
Media tersebut juga menyoroti, Indonesia juga tengah melakukan upaya untuk menjaga agar pesawat tempur yang sudah tua tetap layak terbang.
Bahkan Asia Times membahas mengenai Indonesia yang sedang mempertimbangkan kelebihan mesin F-15 dari Jepang untuk dipakai menggerakkan pesawat tempur F-16.
Diketahui Jepang memiliki kemampuan untuk menyediakan 200 mesin turbofan Pratt & Whitney dari 100 pesawat F-15 lama miliknya yang sudah tidak dipakai karena kesulitan modernisasi.
Mesin-mesin ini dinilai dapat menjadi sumber daya yang berharga bagi negara-negara yang mengoperasikan F-15 dan F-16.
Pesawat dari Perancis
Selain itu, media ini juga membahas upaya Indonesia mendekati Perancis untuk membeli jet tempur baru, di mana pada Februari 2022 Asia Times melaporkan bahwa Indonesia menandatangani perjanjian pembelian 42 jet tempur Rafale buatan Perancis.
Ini sekaligus menjadikan Indonesia negara Asia Tenggara pertama yang membeli jet tempur ini.
"Sebagai tanggapan atas pembelian Rafale oleh Indonesia, AS menyetujui penjualan hingga 36 pesawat tempur F-15EX, yang jika Indonesia akhirnya membeli akan melengkapi armada F-16 yang sudah ada," kata media tersebut.
Menurut Asia Times, program pengadaan jet tempur Indonesia yang melibatkan pembelian strategis dari berbagai kekuatan global, menggambarkan komitmen Indonesia untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif yang menghindari ketergantungan berlebihan pada satu mitra strategis.
"Namun, kompleksitas dari pendekatan seperti itu, seperti masalah interoperabilitas dan kesulitan keuangan dapat menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutannya," tutup media tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/28/110000265/media-asing-sebut-indonesia-beli-jet-tempur-f-15ex-untuk-melawan-china