Dilansir dari Live Science, Kamis (17/8/2023), infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri yang disebut Vibrio vulnificus, yang hidup perairan payau di pesisir pantai, yang berarti di campuran air asin dan air tawar.
Mikroba yang masuk ke dalam genus Vibrio ini paling banyak ditemukan di lingkungan seperti itu antara bulan Mei dan Oktober.
Kasus kematian akibat Vibrio vulnificus
Diperkirakan 1 dari 5 orang yang terinfeksi V. vulnificus akan meninggal, seringkali dalam satu atau dua hari setelah terpapar.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (16/8/2023), pejabat kesehatan New York mengumumkan bahwa V. vulnificus telah diidentifikasi pada orang yang baru saja meninggal di Suffolk County di timur Long Island.
"Kematian di Suffolk County masih diselidiki untuk menentukan apakah bakteri tersebut ditemukan di perairan New York atau di tempat lain," demikian pernyataan tersebut.
Departemen Kesehatan Negara Bagian New York minggu ini mengingatkan para penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan Vibrio vulnificus ketika melihat individu dengan infeksi luka parah atau sepsis (reaksi kekebalan tubuh yang berbahaya) dengan atau tanpa infeksi luka.
Kematian warga Suffolk County itu menyusul tiga infeksi V. vulnificus yang baru-baru ini dilaporkan di Connecticut.
Antara tanggal 1 dan 28 Juli 2023, Departemen Kesehatan Masyarakat Connecticut diberi tahu tentang adanya tiga infeksi pada penduduk berusia 60 hingga 80 tahun.
Ketiga orang tersebut dirawat di rumah sakit, dan pada Selasa (15/8/2023), dua orang telah meninggal dunia.
Departemen tersebut melaporkan bahwa dua dari kasus di Connecticut disebabkan oleh orang-orang yang berenang dengan luka terbuka di perairan payau di Long Island Sound, perairan yang terletak di antara Connecticut dan New York.
Kasus ketiga terkait dengan orang yang mengonsumsi tiram mentah di tempat makan di luar negara bagian. Untuk diketahui, tiram tidak dipanen di Long Island Sound.
Bagaimana orang bisa terinfeksi bakteri itu?
Orang dapat terpapar bakteri ini ketika mereka berenang di perairan dalam kondisi luka terbuka.
Tidak hanya itu saja, seseorang juga bisa terinfeksi ketika mereka makan kerang mentah atau setengah matang, termasuk tiram.
Luka juga dapat terinfeksi jika terpapar makanan laut mentah atau setengah matang, cairan atau kotorannya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).
Meskipun beberapa spesies Vibrio dapat menyebabkan penyakit yang relatif ringan pada manusia, namun hanya Vibrio vulnificus (V. vulnificus) yang dapat menyebabkan infeksi luka yang mengancam jiwa yang dapat berujung pada kondisi "memakan daging".
Kondisi tersebut secara medis dikenal sebagai necrotizing fasciitis, di mana infeksi menyebabkan daging di sekitar luka mati dengan cepat.
Tanda dan gejala infeksi Vibrio vulnificus
Menurut CDC, berikut tanda dan gejala infeksi Vibrio vulnificus:
Orang-orang yang berisiko terinfeksi
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit hati, kanker, diabetes, HIV, atau kelainan darah talasemia yang diwariskan, memiliki risiko lebih tinggi terkena dan mengalami komplikasi parah akibat infeksi Vibrio.
Untuk membantu mencegah infeksi Vibrio, orang yang memiliki luka atau baru saja ditindik atau ditato harus menghindari kulit mereka terkena air laut yang hangat di lingkungan pantai.
Selain itu, Departemen Kesehatan New York menyarankan untuk menutup luka dengan perban tahan air.
Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga harus menghindari makan kerang mentah atau setengah matang.
Dan setiap orang harus mengenakan sarung tangan saat menangani kerang mentah dan mencuci tangan dengan sabun dan air setelah selesai, demikian saran departemen tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/18/103000265/bakteri-langka-pemakan-daging-telah-membunuh-3-orang-di-new-york-dan