5 Rekomendasi Makanan Sehat yang Dapat Meningkatkan Suasana Hati Anda

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mengalami kondisi di mana mood atau suasana hati yang sedang turun.

Beberapa orang akan cenderung mencari dan mengonsumsi makanan manis untuk dapat mengembalikan mood.

Saat merasa sedih misalnya, makanan es krim atau kue dapat mengembalikan mood. Sayangnya makanan tersebut mengandung banyak kalori dan tinggi gula.

Dan camilan atau makanan manis dan berkalori tinggi memiliki konsekuensi jangka panjang yang negatif.

Lantas, adakah makanan sehat yang dapat meningkatkan mood? Simak ulasannya berikut ini.

Hubungan makanan dan suasana hati

Dilansir dari laman Everyday Health, makanan merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk depresi.

Artinya, hanya dengan mengonsumsi makanan utuh seperti buah dan sayuran, ikan, kacang-kacangan, dan sejenisnya dapat memperbaiki gejala gangguan mood tersebut.

Dalam sebuah penelitian yang terbit pada 2021 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi tinggi soda, jus buatan, dan makanan tidak sehat lainnya, 39 persen lebih mungkin mengalami episode depresi berat.

Penelitian tersebut membandingkan mereka dengan orang yang pola makannya diisi dengan makanan padat nutrisi.

Masalahnya adalah ketika orang merasa stres dan tertekan, mereka cenderung mendambakan makanan menenangkan yang lebih tinggi gula, garam, dan lemak.

Makanan atau camilan tersebut bisa meningkatkan suasana hati untuk sementara, yang kemudian justru dapat menyebabkan suasana hati Anda hancur.

Junk food dapat mempersulit Anda menerima cukup nutrisi penting yang dibutuhkan otak untuk berfungsi dengan baik, termasuk vitamin B, folat, dan magnesium.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang tinggi nutrisi, karena membuat Anda merasa jauh lebih baik.

Diet sehat juga dapat meningkatkan produksi neurotransmiter di otak, pembawa pesan kimiawi yang membantu mengatur suasana hati dan emosi.

Dilansir dari laman Healthline, berikut adalah beberapa rekomendasi makanan yang baik untuk meningkatkan mood atau suasana hati Anda:

1. Ikan berminyak

Ikan berlemak seperti salmon dan tuna albacore kaya akan jenis omega-3 yang terkait dengan tingkat depresi yang lebih rendah.

Asam lemak omega-3 adalah kelompok lemak esensial yang harus Anda peroleh melalui makanan karena tubuh Anda tidak dapat memproduksinya sendiri.

Satu tinjauan uji klinis menunjukkan bahwa dalam beberapa penelitian, mengonsumsi omega-3 dalam bentuk minyak ikan, menurunkan skor depresi.

2. Coklat hitam

Cokelat kaya akan banyak senyawa yang baik untuk meningkatkan suasana hati. Ini berkat kandungan gulanya yang menjadi sumber bahan bakar cepat untuk otak Anda.

Selain itu, cokelat dapat melepaskan rangkaian senyawa yang membuat Anda merasa nyaman, seperti kafein, teobromin, dan N-asiletanolamin.

Ditambah, cokelat memiliki peringkat hedonis yang tinggi, artinya rasa, tekstur, dan aromanya yang menyenangkan juga dapat meningkatkan suasana hati yang baik.

3. Pisang

Pisang dapat membantu memulihkan mood berkat vitamin B6 yang membantu mensintesis neurotransmiter yang membuat perasaan nyaman, seperti dopamin dan serotonin.

Buah ini juga mengandung gula dan serat. Saat dipasangkan dengan serat, gula dilepaskan perlahan ke aliran darah Anda, memungkinkan kadar gula darah stabil dan kontrol suasana hati yang lebih baik.

4. Buah beri

Beri-berian mengemas berbagai macam antioksidan dan senyawa fenolik, yang memainkan peran kunci dalam memerangi stres oksidatif.

Diketahui, mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu mengatasi peradangan yang terkait dengan depresi dan gangguan suasana hati lainnya.

Mereka sangat tinggi antosianin, dan sebuah penelitian mengaitkan makanan kaya antosianin dengan risiko gejala depresi 39 persen lebih rendah.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Kacang-kacangan dan biji-bijian tinggi protein nabati, lemak sehat, dan serat. Mereka menyediakan triptofan, asam amino yang memproduksi serotonin untuk meningkatkan suasana hati.

Sebuah studi selama 10 tahun pada 15.980 orang mengaitkan asupan kacang sedang dengan risiko depresi 23 persen lebih rendah.