Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keajaiban Arsitektural Hawa Mahal

Mahal yang paling tersohor adalah Taj Mahal yang berada di Agra, India. Namun tidak banyak orang tahu bahwa sebenarnya masih banyak Mahal-Mahal lain-lainnya tersebar di berbagai pelosok India.

Semisal, Aina Mahal dan Prag Mahal di Buhj, Hindola Mahal dan Jahaz Mah di Mandu, Lal Mahal di Puna, Lalitha Mahal yang kini berfungsi sebagai hotel di Mysore.

Kemudian Noor Mahal di Kuruksethra, Panch Mahal di Fatehpur Sikri, Pari Mahal di Srinagar, Shah Jahani Mahal yang berada di Benteng Agra, Thirumalai Nayakkar Mahal di Madurai serta Zafar Mahal di Delhi.

Bahkan beberapa Mahal berada di Pakistan, semisal, Sheesh Mahal, Darbar Mahal, Faiz Mahal dan Noor Mahal di Bahawalpur.

Naskah ini secara khusus mengulas salah satu Mahal yang merupakan maha karya arsitektural Mughal dan Hindu relatif paling unik dan spektakular di antara Mahal-Mahal lainnya, yaitu Hawa Mahal yang berada di kawasan Badi Choupad kota mawar merah, Jaipur.

Hawa Mahal yang juga dikenal dengan julukan Istana Angin dibangun pada 1799 dengan 953 jendela (jarolhas) di dinding luar bangunan yang berbentuk seperti sarang tawon dirancang berdasar inspirasi mahkota Sri Kresna.

Hawa Mahal dibangun sebagai perluasan kawasan Istana kota Jaipur atas perintah penguasa Jaipur, Sawai Pratap Singh, sebagai cucu Maharaja Sawai Jai Singh terhadap maha arsitek Lal Chand Ustad yang disiplin mematuhi sistem Purdah di mana para perempuan kasta bangsawan tidak boleh terlihat oleh rakyat jelata.

Konstruksi nyaris seribu jarolhas Hawa Mahal memungkinkan para perempuan kerajaan menyaksikan apa yang terjadi di luar istana tanpa terlihat oleh masyarakat jelata di luar istana.

Sebagai penyandang fobia terhadap anak tangga akibat kerap kali tergelincir ketika menapak anak tangga, saya sangat berterima kasih kepada Lal Chand Ustad sebagai maha arsitek yang merancang Hawa Mahal sebagai bangunan lima lantai yang saling dihubungkan bukan dengan anak-tangga tetapi semata lantai landai alias ramps.

Menakjubkan juga keajaiban aristektural Hawa Mahal dibangun dengan menggunakan sistem Efek-Venturie dengan 963 jarolhas berhias kaca-kaca berwarna sangat indah apabila dipandang dari dalam gedung mampu membuat ruangan bagian dalam Hawa Mahal tetap sejuk, sementara suhu udara di kawasan gurun Rajastan bisa memanas sampai 50 derajat Celsius.

Sistem penyejuk interior Hawa Mahal sama sekali tidak menggunakan tenaga listrik seperti mesin modern yang disebut sebagai air-condition yang ikut berdosa menyebabkan global warming sehingga berada di ambang malapetaka kerusakan lingkungan hidup berdampak terbalik dengan ice age alias zaman es pada masa Pleistocene sekitar 10 juta tahun lalu.

Sebenarnya Indonesia memiliki cukup banyak bangunan bersejarah tidak kalah menarik ketimbang Hawa Mahal untuk dipromosikan sebagai destinasi wisata-budaya.

Misalnya, bangunan bersejarah yang tersohor dengan nama Lawang Sewu di kawasan Tugu Muda ibu kota Jawa Tengah, Semarang. Jika Hawa Mahal punya seribu jendela, maka Lawang Sewu punya seribu pintu.

Bahkan Lawang Sewu di Semarang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Hawa Mahal di Jaipur, yaitu beranekaragam narasi terkait dengan kisah horror tidak kalah seram ketimbang narasi Drakula di Transilvania yang kini lebih dikenal sebagai Rumania.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/02/153000665/keajaiban-arsitektural-hawa-mahal

Terkini Lainnya

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke