Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warganet Nilai Jarak Depo Plumpang dan Pemukiman Terlalu Dekat, Apa Kata Pertamina?

KOMPAS.com - Warganet menyoroti jarak antara Depo Pertamina Plumpang dan pemukiman yang terlalu dekat dan kondisi ini dinilai berbahaya.

Hal tersebut disinggung warganet setelah korban jiwa dan luka berjatuhan imbas kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.20 WIB.

"Aku baru tau depo pertamina plumpang yang kebakaran tadi tuh bentukannya kayak gini. gak kebayang Ya Allah tangki segini banyak isinya bahan bakar semua," kata salah satu warganet melalui akun Twitter ini.

Beberapa warganet yang melihat unggahan tersebut lantas membenarkan bahwa jarak antara Depo Pertamina dengan pemukiman begitu dekat.

Sementara pengguna Twitter lainnya menyebut jarak keduanya terlalu dekat karena warga tidak menggubris larangan untuk mendirikan rumah di sekitar Depo Pertamina Plumpang.

"Kejadiannya lumayan dekat sama rumab aku. Kebakarannya kilang minyak yang kecil nder. Parah karena emang bersebelahan dengan rumah warga. Sudah banyak korban jiwa dan luka bakar berat. Mohon doanya ya manteman. Pray For Plumpang," cuit akun ini.

"Fyi, ini bukan salah depo ya, dari awal lahan itu khusus depo sayangnya pemukiman merambah ke sekitar depo padahal sudah ada larangan dari awal. trus salah satu tangki bocor karna memang dengan kondisi tangki segede gt kemungkinan bocor itu besar, selain itu didukung dengan hujan," tulis akun ini.

"Ngeliat orang yang rep nyalahin depo yang ada di pemukiman warga padahal yang salah pemukiman liarnya," komen akun yang lain.

Lantas, bagaimana tanggapan Pertamina Patra Niaga soal komentar warganet bahwa jarak antara Depo Pertamina Plumpang dan pemukiman terlalu dekat?

Tanggapan Pertamina Patra Niaga

Perlu diketahui bahwa kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang sudah dua kali terjadi, yakni pada 18 Januari 2009 dan 3 Maret 2023.

Pada insiden kedua, laporan sementara menunjukkan 17 orang meninggal dunia dan 51 orang mengalami luka dengan intensitas ringan hingga berat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pihaknya sedang fokus pada penanganan korban dan belum mau berkomentar banyak soal tudingan yang dilontarkan warganet.

Hingga saat ini, lanjut Irto, Pertamina Patra Niaga juga sudah melakukan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) pascakebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

"Kita fokus pada penanganan korban dulu," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (4/3/2023).

"Penyaluran BBM sudah dilaksanakan tadi pagi (Sabtu, 4 Maret 2023)," sambung Irto.

Stok BBM dipastikan

Beberapa jam setelah Depo Pertamina Plumang dilalap si jago merah, Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjamin stok BBM tetap aman.

Dilansir dari Kompas.com, ia menjelaskan bahwa pasokan BBM tetap aman karena mendapat back up suppy dari Terminal BBM (TBBM) terdekat.

TBBM yang dimaksud Nicke, yakni TBBM Tanjung Garem, TBBM Cikampek, dan BBM Ujung Berung.

TBBM Tanjung Gerem mempunyai stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter dan Pertalite sebanyak 17.189 kiloliter.

Kemudian, TBBM Cikampek memiliki stok Pertamax sebanyak 6.137 kiloliter dan Pertalite sebanyak 20.399 kiloliter.

Sementara TBBM Ujung Berung dilengkapi dengan stok Pertamax sebanyak 22.004 kiloliter dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter.

"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak," imbuh Nicke.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/04/203600765/warganet-nilai-jarak-depo-plumpang-dan-pemukiman-terlalu-dekat-apa-kata

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke