Ukuran kartu SIM atau Subscriber Identity Module dari yang awalnya mini SIM, berkembang jadi micro SIM, nano SIM, dan yang terbaru e-SIM atau SIM elektronik.
Dengan e-SIM, pemilik ponsel tidak perlu bongkar-pasang kartu SIM agar bisa terhubung ke dalam jaringan. Lalu, apa itu e-SIM dan bagaimana cara pemakaiannya?
Apa itu e-SIM
E-SIM merupakan SIM digital yang membuat setiap pengguna ponsel dapat mengaktifkan paket seluler dari operator tanpa kartu SIM fisik.
Dilansir dari situs resmi Kominfo, e-SIM tertanam di dalam perangkat yang akan teraktivasi secara jarak jauh dengan operator lokal untuk digunakan di suatu wilayah.
Pemilik ponsel yang tertanam e-SIM juga dapat menggunakan layanan seluler dari satu negara ke negara lain, cukup dengan melakukan aktivasi kartu tersebut di negara tujuan.
Teknologi ini memungkinkan setiap orang hanya menggunakan satu ponsel dan e-SIM di berbagai negara di penjuru dunia, tanpa berganti kartu SIM sesuai operator seluler lokal.
1. e-SIM permanen, kartu SIM dapat diganti-ganti.
Fisik e-SIM tertanam pada bagian motherboard ponsel secara permanen. Ini berarti, e-SIM tidak memiliki bentuk fisik dan tidak bisa dilepas-pasang seperti kartu SIM biasa.
2. Ukuran e-SIM lebih kecil
Ukuran e-SIM memiliki sangat kecil, bahkan lebih kecil daripada kartu SIM Nano. Padahal, kartu SIM Nano termasuk kartu yang berukuran paling kecil dengan panjang hanya 12,3 mm dan lebar 8,8 mm.
3. e-SIM lebih mudah digunakan.
E-SIM lebih mudah digunakan karena pengguna ponsel tidak perlu membongkar-pasang kartu SIM. Sebagai gantinya, orang hanya perlu memindai barcode agar dapat mengaktifkan e-SIM pada ponsel yang diinginkan.
4. e-SIM berlaku multinasional.
Berbeda dari kartu SIM yang harus menyesuaikan operator lokal dalam suatu negara, e-SIM bisa digunakan di berbagai negara. Artinya, pengguna Hp tidak perlu mengaktifkan kartu baru saat pergi ke negara lain.
Di balik kelebihannya, e-SIM juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan penggunaan kartu SIM biasa.
E-SIM yang tertanam pada perangkat membuat pengguna harus mengganti ponsel yang ingin menggunakan teknologi ini. Jika terjadi masalah pada ponsel atau e-SIM, maka perangkat harus ganti dan diaktivasi ulang.
Selain itu, saat ini, ketersediaan ponsel yang bisa menggunakan e-SIM maupun operator penyedia layanan ini masih sangat terbatas.
Operator Indonesia penyedia e-SIM
Sejauh ini, sejumlah operator seluler di Indonesia masih menggunakan kartu SIM model nano. Namun, ada beberapa operator seluler yang sudah memberikan layanan e-SIM. Berikut di antaranya:
1. Smartfren
Smartfren menjadi operator seluler asal Indonesia yang pertama kali menyediakan e-SIM. Layanan ini rilis pada Juli 2019.
Aktivasi e-SIM dari Smartfren dapat dilakukan dengan memindai QR code di galeri operator tersebut. Jika sudah, e-SIM akan otomatis terpasang di perangkat.
2. Indosat
Indosat menjadi operator seluler kedua yang memberikan layanan e-SIM. Teknologi ini dirilis pada 23 Desember 2022 lalu.
Untuk menggunakan e-SIM Indosat, pemilik ponsel harus mengganti kartu SIM lama dengan mengaktifkan nomor baru. Setelah itu, proses aktivasi menggunakan QR code dapat dilakukan di gerai operator tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/11/190000865/mengenal-apa-itu-e-sim-kelebihan-dan-operator-yang-mulai-menggunakan