Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kasus Bom Panci di Indonesia, Mulai dari Gereja Katedral Makassar hingga Cicendo

KOMPAS.com - Bom panci menjadi salah satu jenis bom yang cukup sering digunakan pelaku terorisme untuk menebar ancaman, terutama di Indonesia.

Dilansir dari YouTube Harian Kompas, bom panci atau pressure cooker bom adalah bom yang dibuat menggunakan panci presto.

Panci presto dimanfaatkan sebagai wadah alat ledak yang di dalamnya berisi beberapa jenis bahan peledak dan partikel lain.

Di antaranya adalah paku, bongkahan besi, termasuk kaca. Bahan-bahan sengaja dimasukkan untuk menimbulkan luka parah pada korban.

Bom panci bisa meledak apabila pada gagangnya ditempeli ponsel sebagai detonator pemicu sehingga jenis ini bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Lantas, apa saja kasus bom panci yang pernah terjadi di Indonesia? Berikut di antaranya:

Aksi terorisme terbaru menggunakan bom panci terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung pada Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB.

Bom panci meledak ketika anggota Mapolsek Astanaanyar berkumpul untuk apel pagi dan peristiwa ini menyebabkan 1 anggota polisi meninggal dunia.

Bom panci tersebut diledakkan oleh Agus Sujatno alias Abu Muslim (34), mantan narapidana kasus terorisme yang ditahan 2017.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, Agus pernah mendekam di Lapas Kelas II A Pasir Putih Nusakambangan sebelum bebas pada 2021.

Dilansir dari situs resmi Polri, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, di mana Agus membawa bom.

Ia menyampaikan bahwa pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar ini membawa dua bungkusan yang diletakkan di dada dan belakang.

Bungkusan yang berada di dadanya meledak ketika masuk ke Mapolsek Astanaanyar, sementara bungkusan di belakang terlempar ke jendela.

Selain Mapolsek Astanaanyar, ledakan bom panci pernah mengguncang Gereja Katedral Makassar.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu (28/3/2022) pukul 10.20 WITA setelah jemaat gereja setempat selesai mengikuti misa.

Diberitakan Kompas.com, bom panci di Gereja Katedral Makassar tersebut diledakkan oleh pasangan suami-sitri berinisial L dan YSF.

Sebelum bom panci meledak, kedua pelaku sempat mengendarai motor matic dengan pelat nomor DT 5984 MD.

Adapun, L dan YSF terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan dan termasuk pasangan suami-istri baru.

Keduanya sempat dinikahkan oleh Risaldi, pelaku terorisme yang ditembak mati di Makassar pada Januari 2021.

L yang menjadi salah satu pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sempat meninggalkan surat wasian.

L menuliskan pernyataan siap mati dan bersama YSF juga memberikan doktrin kepada pengikut JAD.

Sebelum pandemi, bom panci pernah meledak di pos polisi Kartasura, Kabupaten Sukoharjo pada Senin (3/6/2019).

Bom panci tersebut diledakkan oleh Rofik Asharudin yang berusia 22 tahun asal Kranggan Kulon, Wirogunan, Kartasura.

Dilansir dari Kompas.com, pelaku bom bunuh diri di pos polisi Sukoharjo tersebut sempat meminta uang dari orangtua.

Tujuannya untuk mendanai pembelian komponen bom panci didapatkan dengan cara mencicil atau kredit.

Rofik meledakkan bom panci yang dibawanya sekitar pukul 22.35 WIB menggunakan kaus hitam, celana jeans, dan heaset.

Menurut saksi, ia sempat duduk di trotoar dan bom panci yang dibawanya meledak 10 menit kemudian.

Kapolda Jawa Tengah saat itu, Irjen Rycko Amelza Dahniel, bom panci yang diledakkan Rofik termasuk low explosive.

Bom panci lain pernah meledak di Taman Pandawa yang terletak di Jalan Arjuna, Kecamatan Ciceno, Kota Bandung, Jawa Barat pada 2017 silam.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, bom panci ini melibatkan Yayat Cahdiat alias Abu Salam. Ia meletakkan bom panci di Taman Pandawa.

Yayat diketahui sempat dikejar oleh para siswa SMA 6 Bandung dan ia memutuskan untuk masuk ke Kantor Kelurahan Arjuna.

Yayat membakar lantai dua kantor tersebut pada pukul 10.00 WIB dan aksinya langsung direspons oleh Brimob dan Gegana.

Ia dikepung oleh Brimob dan Gegana dan berhasil dibekuk meski kondisinya kritis sekitar pukul 11.30 WIB.

Yayat dilaporkan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit pada pukul 12.30 WIB.

Dalam kejadian ini, Agus yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, meracik bom panci di Cicendo bersama Yayat.

Akibat perbuatannya itu, Agus ditangkap dan ditahan selama 4 tahun di Nusakambangan dan bebas pada 2021.

(Sumber: Kompas.com/Michael Hangga Wismabrata | Editor: Rachmawati, David Oliver Purba)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/09/193000265/4-kasus-bom-panci-di-indonesia-mulai-dari-gereja-katedral-makassar-hingga

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke