Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Alami Resesi, Apa Penyebabnya?

Dikutip dari laman HindustanTimes, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut turun sebesar 4 persen pada kuartal ketiga.

Data tersebut adalah perkiraan awal dari Badan Statistik Nasional Rosstat.

Dikutip dari RTE, Rusia saat ini memenuhi definisi teknis resesi dengan dua kuartal berturut-turut penurunan PDB.

Kontraksi ini lebih baik dari 4,5 persen yang sebelumnya diperkirakan para analis.

Penyebab Rusia resesi

Dengan penurunan PDB berturut-turut ini, ekonomi Rusia terus berkontraksi.

Kontraksi tersebut didorong oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6 persen dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen.

Adapun sektor konstruksi tumbuh sebesar 6,7 persen dan pertanian 6,2 persen.

Kondisi perekonomian Rusia saat ini memang tengah menghadapi beragam masalah.

Di antaranya karena adanya sanksi Barat imbas serangan Rusia ke Ukraina.

Sanksi Barat ini membatasi ekspor dan impor termasuk komponen manufaktur utama dan suku cadang.

Selain itu perusahaan-perusahaan di Rusia saat ini juga tengah menderita kekurangan staf karena adanya mobilisasi karena banyaknya orang yang meninggalkan Rusia.

Hal ini menghilangkan beberapa ratus ribu orang dari angkatan kerja.

“Kontraksinya agak buruk seperti saat puncak pandemi,” kata ekonom Renaissance Capital Sofya Donets dikutip dari Financial Times.

Ia mengatakan, bentuk pemulihan nantinya akan sangat berbeda dan tak akan cepat.

Pada kuartal pertama 2022, sebelum adanya invasi, PDB Rusia tumbuh sebesar 3,5 persen.

Namun saat ini, perekonomian Rusia terpukul keras, termasuk salah satunya oleh suku bunga yang lebih tinggi.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/17/183100865/rusia-alami-resesi-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Tren
Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Tren
Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke