Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan KPK soal Kekayaan Rektor UI Digabung dengan Istri di LHKPN

Hal itu setelah diketahui kekayaan Ari mengalami kenaikan hingga Rp 35 miliar selama tiga tahun menjabat sebagai Rektor UI.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kekayaan Ari pada 2018 mencapai Rp 27 miliar.

Harta kekayaan itu kemudian naik menjadi Rp 62 miliar tiga tahun kemudian.

Melalui akun media sosial resminya, BEM UI menilai kenaikan kekayaan dalam waktu singkat itu merupakan hal yang tak wajar.

Penjelasan UI dan KPK

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menyebut kekayaan tersebut merupakan gabungan antara harta Ari dan istrinya, Lana Soelistianingsih.

"Ya (gabungan dengan istri)," kata Amelita kepada Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Lantas, bisakah pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara digabung?

Plt Juru Bicara Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ipi Maryati mengatakan, LHKPN KPK tidak mengenal pemisahan harta.

Artinya, laporan harta bisa mencakup istri dan anggota keluarga yang ditanggung.

"Harta yang dilaporkan adalah meliputi harta penyelenggara negara (PN), pasangan, dan anak yang masih dalam tanggungan PN," kata Ipi kepada Kompas.com, Senin (29/8/2022).


Istri Rektor UI menjabat Kepala Eksekutif LPS

Berdasarkan keterangan pihak UI, Lana Soelistianingsih merupakan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020.

Pengangkatan itu berdekatan dengan terpilihnya Ari Kuncoro sebagai Rektor UI.

Sebelumnya, Lana juga pernah menjabat sebagai asisten peneliti untuk Boston Institute of Economic Development (BIDE) di Lexington, Amerika Serikat pada 2003.

Sejak 2013, Lana juga diangkat menjadi Direktur sekaligus sebagai kepala riset dan ekonom di PT Samuel Aset Manajemen (SAM).

"Selain berkarier di SAM, Ibu Lana juga mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sejak 1991," jelas Amalita.

Terlepas dari itu, Amalota menyebut rektor dan semua Penyelenggara Negara, serta semua Aparatur Sipil Negara di lingkungan setiap tahunnya melaporkan harta kekayaan kepada KPK.

Hal ini merupakan salah satu komitmen UI untuk menghindari dan mencegah korupsi, serta melaksanakan prinsip-prinsip birokrasi bersih melayani.

Harta kekayaan Rektor UI Ari Kuncoro meningkat drastis

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terdapat beberapa laporan atas nama Ari Kuncoro.

Beberapa di antaranya merupakan laporan 25 Januari 2018 saat ia baru menjabat Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI).

Saat itu, Ari tercatat memiliki kekayaan Rp 19.991.810.200 (Rp 20 miliar).

Pada laporan Maret 2019, harta kekayaan Ari meningkat menjadi Rp 27.873.760.038. Laporan tersebut diajukan terkait jabatannya sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.

Saat Ari melaporkan harta kekayaannya pada 26 April 2020, kekayaannya melonjak hingga Rp 42.584.272.280 miliar.

Laporan diajukan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pada laporan Ari sebagai Rektor UI tertanggal 29 maret 2021, harta kekayaannya meningkat sekitar Rp 10 miliar menjadi Rp 52.478.724.275.

Jumlah tersebut terus meningkat.

Paling mutakhir, kekayaan yang dilaporkan 26 Maret 2022 mencapai Rp 62.321.869.525 atau 62 miliar.


Rincian harta kekayaan Rektor UI Ari Kuncoro

Harta kas dan setara kas naik tajam Dalam beberapa LHKPN, disebutkan beberapa harta kekayaan Ari berbentuk tanah, alat transportasi, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lainnya.

Berdasarkan laporan paling mutakhir, yakni 22 Maret lalu, Ari tercatat 10 bidang tanah yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta selatan, dan Kota Depok.

Nilai totalnya Rp 19,2 miliar.

Harta tanah dan bangunan milik Ari terus mengalami kenaikan namun tidak signifikan. Pada 2021 semisal 10 bidang tanahnya senilai 18,6 miliar, 2021 senilai Rp 18,6 miliar.

Pada 2019 saat menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis bidang tanahnya sebanyak 9 bidang senilai Rp 14,9 miliar, dan 14,6 miliar pada 2018.

Sementara itu, sejumlah harta lain milik Ari naik turun. Alat transportasi Ari misalnya, pada 2018 senilai Rp 670 juta yang terdiri dari 4 mobil.

Jumlah tersebut naik menjadi Rp 3,09 miliar pada 2021 saat ia menjabat rektor. Ari tercatat membeli Alphard Vellfire tahun 2020 senilai Rp 1,07 miliar dan Mercedes E350 tahun 2020 senilai Rp 1,5 miliar.

Namun, nilai alat transportasinya menurun menjadi Rp 2,79 miliar pada laporan Maret 2022.

Adapun harta kekayaannya yang meningkat tajam adalah kas dan setara kas.

Pada laporan 2018, saat menjadi Komisaris Utama PT BNI, Ari memiliki kas dan setara kas Rp 3,8 miliar.

Jumlah tersebut meningkat pada laporan Maret 2019 saat menjadi Dekan dengan nilai Rp 10,5 miliar.

Kas dan setara kas milik Ari melonjak tajam pada 2020 saat menjadi Wakil Komisaris Utama PT BRI menjadi Rp 21, 7 miliar, dan Rp 30,3 miliar pada laporan saat menjadi rektor Maret tahun 2021.

Pada laporan paling mutakhir, yakni maret 2022, kas dan setara kas nya meningkat menjadi Rp 30,8 miliar.

Selain harta tersebut, Ari memiliki harta seperti surat berharga dan harta lainnya yang terus meningkat.

Pada laporan tahun 2022, ia tercatat memiliki surat berharga Rp 8,7 miliar, harta lainnya, 4,29 miliar, dan utang Rp 3,89 miliar.

Total harta Ari berdasarkan laporan terakhir adalah Rp 62.321.869.525 atau Rp 62 miliar.

(Sumber: Kompas.com/Syakirun Ni'am | Editor : Icha Rastika)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/29/194911165/penjelasan-kpk-soal-kekayaan-rektor-ui-digabung-dengan-istri-di-lhkpn

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke