Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hebohomologi Ganti Nama Jalan

Saya sama dengan Soe Hok Tjhien yang ganti nama menjadi Arief Budiman. Namun kami berdua tidak sama dengan Kwik Kian Gie yang tidak mau ganti nama sebab pihak pemerintah Orba memang bukan memaksa, namun cuma menganjurkan saja.

Maka Nio Hiap Liang berganti nama menjadi Rudy Hartono Kurniawan, namun Liem Swie King tetap Liem Swie King.

Ganti nama ternyata bukan cuma di Indonesia. Contoh paling tersohor tokoh yang ganti nama bukan di Indonesia adalah Cassius Marcellus clay Jr yang kemudian setelah mualaf berganti nama menjadi Muhamnad Ali.

Banyak bintang film di Amerika Serikat juga ganti nama seperti, misalnya, Issur Danielovitch mengganti nama menjadi Kirk Douglas atau akibat namanya terlalu panjang maka Thomas Cruise Mapother IV dipersingkat menjadi cukup Tom Cruise saja.

Sementara Andy Lau dilahirkan di Hongkong dengan nama semula adalah Lau Fook Wing. Fang Shilong ganti nama menjadi Jacky Chan.

Kembali ke Indonesia, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa proklamator kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus presiden pertama Republik Indonesia yang terabadikan di lembaran sejarah dengan nama Soekarno semula bernama Koesno Sosrodihardjo.

Namun sebenarnya ganti nama bukan terbatas hanya nama pribadi saja, tetapi juga bisa nama jalan seperti yang kini sedang terjadi di kota Jakarta yang ternyata dihebohkan oleh bukan hanya masyarakat Jakarta.

Fakta kehebohan itu membuktikan bahwa pada hakikatnya masalah mengganti nama jalan tidak sesederhana mengganti nama pribadi.

Yang merasa memiliki nama pribadi adalah terbatas pribadi penyandang nama seorang diri, namun yang merasa memiliki nama jalan adalah bukan hanya seorang namun banyak orang yang menghuni kawasan di mana sang jalan berada.

Bahkan warga yang tidak menghuni kawasan di mana jalan yang diganti namanya berada juga berhak untuk bersikap pro mau pun kontra terhadap penggantian nama jalan.

Di samping itu secara administratif birokratif penggantian nama jalan di era komputerisasi langsung berdampak harus ganti KTP, Kartu Keluarga, STNK, Surat Kelahiran, Surat Nikah, Surat Cerai dan surat surat lainnya.

Bahkan penggantian nama jalan rawan menyesatkan para pemberi jasa pengiriman yang sudah sepenuhnya menggantungkan diri ke peta elektronik yang belum sadar bahwa nama jalan sudah diganti.

Sambil secara hebohomologis mengharapkan kehebohan polemik ganti nama jalan di ibu kota Indonesia segera mereda, secara pribadi sebagai warga kota Semarang saya bersyukur-alhamdulllilah bahwa penggantian nama sebuah jalan di kawasan pusat kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah menjadi jalan Ki Nartosabdho telah terlaksana dengan mulus dan lancar tanpa kehebohan pada Rabu 28 Juni 2022.

Meski penulisan nama almarhum maha guru pewayangan saya pada papan nama jalan yang baru tersebut masih harus sedikit dikoreksi karena terlanjur ditulis sebagai Ki Nartosabdo, padahal seharusnya yang benar adalah Ki Nartosabdho. MERDEKA!

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/03/071139665/hebohomologi-ganti-nama-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke