Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiba di Kyiv, Ini Agenda yang Akan Dilakukan Jokowi di Ukraina

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana telah tiba di Ukraina, pada Rabu (29/6/2022) sekitar pukul 08.50 waktu setempat. 

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, rombongan tiba setelah sebelumnya melakukan perjalan sekitar 11 jam dengan kereta luar biasa (KLB) dari Polandia.

Setibanya di Stasiun Centar Kiev, Presiden beserta rombongan disambut oleh pejabat KBRI Kiev dan Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik.

Agenda Jokowi selama di Ukraina

Dalam agendanya, Presiden Jokowi akan melakukan sejumlah kegiatan di Ukraina diawali dengan mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin.

Setelahnya, pada siang hari dilanjutkan berkunjung ke Istana Maryinsky uuntuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Kemudian pada sore hari Presiden Jokowi dijadwalkan beserta rombongan kembali menuju ke Polandia dengan menggunakan KLB.

Misi perdamaian

Presiden Jokowi sebelumnya berangkat ke luar negeri untuk melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara di Eropa dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu (26/6/2022).

Selain menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, Presiden Jokowi juga akan melakukan misi perdamaian di Ukraina dan Rusia.

Diketahui saat ini Ukraina dan Rusia masih berperang sejak 24 Februari 2022.

Dalam forum KTT G7, Indonesia akan mengangkat isu perdamian di Ukraina dan juga upaya untuk mengatasi krisis pangan dan energi global.

“Kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia. Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita, Indonesia, akan terus berupaya,” kata Jokowi, dikutip dari laman Sekab, Minggu (26/6/2022).

Melalui misi perdamaian tersebut Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia setelah menghadiri KTT G7.

Pertemuan antara Jokowi dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy serta kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin diharapkan dapat membuat perang dapat dihentikan.

“Dari Ukraina saya akan menuju ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” tegas Jokowi.


Menormalkan jalur gandum

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berharap agar Presiden Jokowi dapat melakukan negosiasi dengan Presiden Putin.

Hal tersebut dilakukan agar distribusi jalur gandung dari Ukraina dapat berjalan secara normal.

Karena krisis pangan yang terdampak akibat perang dapat merugikan Indonesia dan Rusia itu sendiri.

“Kemudian sebisa mungkin, melalui pendekatan lobi ekonomi, (juga) diyakinkan ke Rusia bahwa melanjutkan eskalasi militer hanya berdampak buruk bagi pemulihan ekonomi global, meningkatkan kemiskinan, serta stagflasi," ujar Bhima dikutip dari Kompas.id, Rabu (29/6/2022).

Bhima menyebut jika Indonesia mempunyai kelebihan karena bukan merupakan negara yang terlibat langsung dengan konflik antara Ukraina dan Rusia.

Selain itu, politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diharapkan dapat memberi jalan keluar dan sementara waktu meredakan konflik.

“Jika misi Presiden (Jokowi) berhasil, nama Indonesia akan harum di mata dunia dan meningkatkan trust bagi para investor maupun pelaku usaha karena dianggap Indonesia pro terhadap terjaganya stabilitas politik, baik di dalam maupun luar negeri,” kata Bhima.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/29/165500565/tiba-di-kyiv-ini-agenda-yang-akan-dilakukan-jokowi-di-ukraina

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke