Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia?

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengundang Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia.

Undangan tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yagut Cholil Qoumas yang melakukan kunjungan kerja ke Vatikan.

Yaqut berharap Paus Fransiskus bisa berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan langsung keberagaman yang tumbuh di tengah masyarakat Indonesia.

"Kita tinggal menunggu jawaban saja dari Vatikan. Saya sudah menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo yang pernah mengundang beliau ke Indonesia. Kemarin saya mengingatkan kembali untuk bisa ditindaklanjuti," katanya dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (11/6/2022).

Selain itu Menag juga mengajak seluruh umat beragama, para tokoh dan pimpinan keagamaan, untuk menyuarakan agama untuk kemanusiaan.

"Jadi inti ajaran agama ini mari kita kampanyekan sebagai ajakan untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan bukan untuk dipertentangkan dan diperselisihkan," ungkapnya.

Sebelumnya batal ke Indonesia

Dikutip dari Kemenag, Yaqut bersama rombongan dari Kemenag berangkat ke Vatikan pada 7 Juni 2022.

Sesampainya di Vatikan Yaqut terlebih dahulu bertemu dengan warga negara Indonesia yang tinggal di Vatikan dan Roma.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh biarawan, pelajar dan para pekerja. Selain itu dihadiri pula oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Sebenarnya, tujuan kedatangan Menag ke Vatikan adalah untuk mengundang Paus Frasiskus ke Indonesia yang sebelumnya batal.

"Tujuan kunjungan kami ke Vatikan mengundang Paus Fransiskus untuk menyapa umat Katolik dan menyaksikan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebelum pandemi Paus berencana datang ke Indonesia tapi batal karena pandemi,” ungkap Yaqut.

Kerinduan umat Katolik

Selain itu, Yaqut juga menyampaikan kerinduan umat Katolik Indonesia kepada Paus Fransiskus.

Mereka berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus dan berharap agar Paus Fransiskus dapat datang ke Indonesia.

“Kami berdoa dan berharap kesehatan dan kemakmuran yang baik untuk Yang Mulia. Kami percaya dan menghargai persaudaraan sebagaimana Yang Mulia percaya untuk menciptakan dan memelihara perdamaian di Indonesia,” jelasnya dikutip dari Kemenag, Rabu (8/6/2022).

Tahun Toleransi

Kemenag telah mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi, hal itu dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah untuk merawat toleransi sosial, agama, maupun politik.

Perlu diketahui bahwa pada 2024 nanti Indonesia akan menghadapi momentum politik, sehingga diperlukan upaya bersama untuk meminimalisir potensi politisasi agama.

Dengan adanya Tahun Toleransi, ini akan menjadi modal sosial yang sangat penting untuk membangun bangsa.

“Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer kehidupan keberagamaan yang rukun dan harmoni dalam keberagaman, serta masyarakatnya toleran dan saling menghargai perbedaan,” ungkap Yaqut.

“Kementerian Agama bertugas melayani umat dari semua agama. Tidak ada diskriminasi. Kita harus saling hormat-menghormati antarsesama pemeluk agama, serta saling menghormati mereka yang berbeda keyakinan,” tambahnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/11/171500865/apakah-paus-fransiskus-akan-berkunjung-ke-indonesia-

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke