Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebenarnya, Berapa Lama Jam Tidur yang Baik? Ini Cara Menghitungnya

KOMPAS.com - Kebutuhan tidur setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, beberapa orang menganggap durasi tidur yang baik adalah selama 8 jam per hari.

Umumnya, semakin tua usia maka semakin berkurang durasi tidur yang dibutuhkan. Misalnya, seperti dilansir Sleep Foundation, bayi baru lahir membutuhkan durasi tidur selama 14-17 jam sehari.

Sementara itu, remaja membutuhkan tidur selama 8-10 jam dan orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap hari.

Lantas, benarkah demikian?

Rata-rata orang butuh 7,5 jam tidur

Pakar spesialis tidur dan penulis buku "The Power of When", Michael Breus mengatakan, durasi 8 jam yang sering kita dengar sebagai durasi tidur ideal, hanyalah mitos belaka.

Justru, rata-rata orang hanya membutuhkan 7,5 jam tidur dalam satu hari.

Angka tersebut didapat dari kebanyakan orang yang menjalani lima siklus tidur, dengan setiap siklus menghabiskan 90 menit per malam.

Dengan demikian, lima siklus dikalikan dengan 90 menit menghasilkan 450 menit atau 7,5 jam waktu tidur setiap hari.

"Beberapa orang membutuhkan lebih banyak tidur, beberapa orang membutuhkan lebih sedikit," tutur Breus.

Sebab menurut Breus, setiap orang memiliki sleep drive atau dorongan tidur masing-masing. Dorongan tidur ini, sangat mirip dengan dorongan lapar.

Sama seperti dorongan lapar yang membuat seseorang ingin makan saat lapar, dorongan tidur juga membuat seseorang ingin terlelap saat merasa lelah.

Lalu, bagaimana cara menentukan durasi tidur yang tepat?

Menghitung jam tidur yang dibutuhkan

Sebagai percobaan awal, Breus menyarankan untuk mengambil durasi tidur selama 7,5 jam.

Kemudian, hitung mundur 7,5 jam dari waktu Anda biasa bangun. Misalnya, Anda yang terbiasa bangun jam 7 pagi, maka harus tidur 7,5 jam sebelumnya yakni pukul 11.30 malam.

"Usahakan tetap mengikuti jadwal tersebut selama 7-10 hari," saran Breus.

Jika selama 7-10 hari Anda terbangun 5 menit sebelum alarm pukul 07.00 berbunyi, maka durasi tidur ideal adalah benar 7,5 jam.

Namun, jika masih bangun karena mendengar alarm, cobalah untuk memajukan waktu tidur 30 menit lebih awal.

Terus majukan waktu tidur selama 30 menit lebih awal, sampai berhasil bangun tepat sebelum alarm berbunyi.

"Jumlah jam yang Anda habiskan untuk tidur itulah banyak tidur yang dibutuhkan tubuh," kata Breus.

Tidak berlaku untuk semua

Sayangnya, metode yang dijelaskan oleh Breus tidak berhasil untuk semua orang. Sebab, sekitar 50 persen populasi memiliki apa yang disebut kronotipe.

Dilansir dari Healthline, kronotipe adalah kecenderungan alami tubuh untuk menjadi orang yang lebih suka beraktivitas di pagi hari (early bird), maupun lebih aktif dan berenergi di malam hari (night owl).

Baik early bird atau night owl tetap membutuhkan durasi tidur kurang lebih 7,5 jam. Namun, waktu tidur itu harus disesuaikan dengan kronotipe masing-masing.

Hal yang terpenting adalah mengusahakan tetap tidur di waktu yang sama, serta mencukupi kebutuhan tidur, yakni rata-rata 7,5 jam atau sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/17/153000365/sebenarnya-berapa-lama-jam-tidur-yang-baik-ini-cara-menghitungnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke