Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Galaksi, Terdapat Lubang Hitam Supermasif di Pusatnya?

KOMPAS.com - Galaksi menjadi rumah bagi berbagai benda langit di alam semesta.

Manusia hidup di salah satu galaksi, bernama Galaksi Bima Sakti.

Akan tetapi ada banyak galaksi selain Bima Sakti.

Apa itu galaksi?

Melansir Britannica, galaksi merupakan salah satu sistem bintang dan materi antarbintang yang membentuk alam semesta.

Banyak kumpulan seperti itu sangat besar sehingga mengandung ratusan miliar bintang.

Sementara itu mengutip Live Science, 26 Agustus 2021, galaksi adalah kumpulan bintang dan benda luar angkasa lainnya yang disatukan oleh gravitasi.

Melansir laman NASA, 4 Juni 2020, galaksi adalah kumpulan besar gas, debu, miliaran bintang dan tata suryanya. Sebuah galaksi disatukan oleh gravitasi.

Teleskop Luar Angkasa Hubble mengamati sepetak kecil ruang selama 12 hari dan menemukan 10.000 galaksi, dari semua ukuran, bentuk, dan warna.

Beberapa ilmuwan berpikir mungkin ada sebanyak seratus miliar galaksi di alam semesta.

Apakah galaksi berkembang?

Masih dari Live Science, kandidat doktor astrofisika di University of California, Jenna Samuel, menjelaskan bagian-bagian dari galaksi terus berinteraksi satu sama lain untuk memberikan bentuk galaksi.

Materi gelap menyediakan sebagian besar massa, menyatukan semuanya menggunakan gravitasi.

Tapi bintang juga membentuk galaksi. Panasnya berhembus di sekitar gas dan debu, dan ketika bintang mati dalam supernova yang spektakuler, mereka menyebarkan materi di dekat dan jauh.

"Galaksi benar-benar unit yang berkembang dari semua komponen itu," kata Samuel.

Apakah galaksi memiliki lubang hitam?

Hampir setiap galaksi yang ditemukan memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Lubang hitam tersebut berperan dalam menentukan karakteristik galaksi.

Samuel menjelaskan, ketika lubang hitam memakan gas dan debu di sekitarnya, akan mengonsumsi begitu banyak material sehingga dapat menghentikan pembentukan bintang.

Gas dan debu yang biasanya digunakan untuk membuat bintang malah jatuh ke mulut lubang hitam supermasif.

"Semburan energi yang sangat besar sering keluar dari lubang hitam supermasif yang secara aktif memberi makan," imbuh Samuel.

Lanjutnya, pancaran itu dapat memanaskan material di sekitarnya, yang juga mencegah material runtuh untuk membentuk bintang baru.

Lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti tidak terlalu aktif saat ini.

Bagaimana bentuk galaksi?

Masih dari laman NASA, beberapa galaksi berbentuk spiral seperti Bima Sakti. Galaksi jenis ini memiliki lengan melengkung yang membuatnya terlihat seperti kincir.

Galaksi lain berbentuk halus dan oval yang disebut galaksi elips. Ada juga yang tidak berbentuk spiral atau oval. Mereka memiliki bentuk yang tidak beraturan dan terlihat seperti gumpalan.

Masih dari Britannica, hampir semua sistem klasifikasi galaksi saat ini merupakan pengembangan dari skema awal yang diusulkan oleh astronom Amerika Edwin Hubble pada 1926.

Dalam skema Hubble, yang didasarkan pada tampilan optik gambar galaksi pada pelat fotografi, galaksi dibagi menjadi tiga kelas umum, yaitu elips, spiral, dan tak beraturan.

Hubble membagi ketiga kelas ini menjadi kelompok yang lebih halus. Di The Hubble Atlas of Galaxies (1961), astronom Amerika Allan R. Sandage menggunakan catatan Hubble dan penelitiannya sendiri tentang morfologi galaksi untuk merevisi skema klasifikasi Hubble.

Berikut bentuk galaksi:

1. Galaksi berbentuk elips

Karakteristik galaksi elips, yaitu memiliki simetri rotasi lengkap. Terdapat sumbu utama dan sumbu rotasi.

Galaksi elips tidak mengandung debu antarbintang atau bintang terang jenis spektral O dan B.

Galaksi ini berwarna merah dan spektrumnya menunjukkan bahwa cahayanya sebagian besar berasal dari bintang tua, terutama raksasa merah yang berevolusi.

2. Galaksi berbentuk spiral

Galaksi spiral dicirikan oleh simetri melingkar, inti terang yang dikelilingi oleh piringan luar yang tipis, dan struktur spiral yang tumpang tindih.

Mereka dibagi menjadi dua kelas paralel, yakni spiral normal dan spiral berpalang.

Spiral normal memiliki lengan yang memancar dari nukleus, sedangkan spiral berpalang memiliki fitur linier terang yang disebut batang yang mengangkangi nukleus, dengan lengan terlepas dari ujung batang.

Lengan dan piringan sistem spiral berwarna biru, sedangkan area pusatnya berwarna merah seperti galaksi elips.

3. Galaksi S0

Sistem ini menunjukkan beberapa sifat elips dan spiral dan tampaknya menjadi jembatan antara dua jenis galaksi yang lebih umum ini.

Hubble memperkenalkan galaksi S0 setelah sekian lama skema klasifikasi aslinya diadopsi secara universal, sebagian besar karena dia memperhatikan kelangkaan objek yang sangat pipih yang sebaliknya memiliki sifat galaksi elips.

Galaksi ini memiliki inti terang yang dikelilingi oleh tonjolan halus tanpa ciri dan selubung luar yang redup.

4. Galaksi Sa

Spiral normal ini memiliki lengan yang sempit dan berliku rapat, yang biasanya terlihat karena adanya debu antarbintang (dalam banyak kasus, bintang yang terang).

Sebagian besar dari mereka memiliki tonjolan amorf besar di tengah, tetapi ada beberapa yang melanggar kriteria ini.

Ada yang memiliki inti kecil di sekelilingnya yang tersusun piringan amorf dengan lengan redup yang ditumpangkan.

5. Galaksi Sb

Jenis spiral menengah ini biasanya memiliki inti berukuran sedang. Lengannya tersebar lebih luas daripada varietas Sa dan tampak kurang mulus.

Mereka mengandung bintang, awan bintang, dan gas dan debu antarbintang. Galaksi Sb menunjukkan dispersi yang luas secara rinci dalam hal bentuknya.

6. Galaksi Sc

Galaksi Sc secara khas memiliki inti yang sangat kecil dan beberapa lengan spiral yang terbuka, dengan sudut pitch yang relatif besar.

Lengannya mengandung asosiasi bintang, gugus bintang, dan awan gas yang dikenal sebagai emisi nebula.

7. Galaksi SB

Luminositas, dimensi, spektrum, dan distribusi spiral berpalang cenderung tidak dapat dibedakan dari spiral normal. Subclass dari sistem SB ada dalam urutan paralel dengan yang terakhir.

8. Galaksi tidak beraturan

Sebagian besar perwakilan kelas ini terdiri dari kumpulan area bercahaya yang sangat tidak beraturan dan berbutir.

Galaksi-galaksi itu tidak memiliki simetri yang terlihat atau inti pusat yang jelas, dan mereka umumnya berwarna lebih biru daripada lengan dan cakram galaksi spiral.

Namun, sejumlah kecil dari mereka berwarna merah dan memiliki bentuk yang halus, meskipun tidak simetris.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/25/093000765/mengenal-apa-itu-galaksi-terdapat-lubang-hitam-supermasif-di-pusatnya-

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke