Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Leptin, Cocok untuk Anda yang Aktivitasnya Tak Terlalu Berat

Leptin adalah hormon yang berasal dari sel lemak tubuh. Hormon ini bertugas mengirim sinyal ke hipotalamus otak sehingga otak akan memproses sinyal lapar dan kenyang.

Tugas leptin bagi saluran metabolisme sangat penting, leptin menyeimbangkan antara sinyal lapar dan selera makan.

Ketika energi tubuh berada dalam level rendah, leptin akan meminta otak untuk melahirkan selera makan. Namun bila energi tubuh berada dalam level cukup, leptin akan memberikan sinyal bahwa perut telah kenyang.

Penemuan diet leptin

Leptin sebenarnya adalah protein, yang lantas diidentifikasikan sebagai hormon oleh para ilmuwan.

Berasal dari sel lemak, leptin akan masuk aliran darah dan berjalan-jalan menuju otak. Melansir Medical news Today, leptin akan menembus membran otak yang bertugas menyaring racun yang bisa menyakiti otak, kemudian baru mencapai hipotalamus.

Namun ketika level leptin sangat rendah sehingga tak bisa menembus membran dan hipotalamus tak menerima kedatangan leptin, maka otak akan menerimanya sebagai sinyal lapar.

Peran leptin dalam menjaga berat badan sangatlah penting. Pada kasus anak obesitas, kadar leptin dalam tubuhnya sangatlah rendah sehingga otak akan menerimanya sebagai sinyal bahwa tubuh tak memiliki tabungan lemak. Efeknya, selera makan pun akan berlebih, tiada henti.

Nah setelah ilmuwan menemukan tentang keberadaan dan fungsi leptin ini di tahun 1994, Byron J. Richards pun menciptakan diet leptin.

Tujuan dari diet ini adalah mengembalikan level leptin menuju normal sehingga menciptakan keseimbangan dalam metabolisme.

Cara melakukan diet leptin

Bagaimana cara diet leptin? Berikut ini adalah prinsip dari diet leptin:

1. Tak makan setelah makan malam

Tidak makan setidaknya 3 jam sebelum tidur bisa membuat leptin bekerja lebih maksimal di waktu malam, leptin bisa membantu membakar lemak dan menyeimbangkan hormon tubuh selama kita tidur.

2. Menjaga pola makan tiga kali dalam sehari

Untuk menjalankan diet leptin, makanlah teratur tiga kali dalam sehari, dengan menjaga jarak antar fase makan 5 hingga 6 jam.

3. Jangan makan dalam porsi besar

Untuk mencegah penimbunan lemak tubuh yang membuat produksi leptin jadi berlebih dan berisiko terjadi resistensi leptin, maka hindari makan dalam porsi terlalu besar.

Resistensi leptin bisa membuat sinyal di dalam otak kacau dan seseorang bisa terus menuntut makanan.

4. Sarapan dengan protein tinggi

Konsumsi makanan protein tinggi di waktu sarapan untuk mencegah tubuh cepat lapar dan gula darah melonjak tinggi.

5. Kurangi karbohidrat

Kebanyakan menu diet mengandung karbohidrat. Padahal karbohidrat tak bisa dibakar tubuh dan justru ditimbun menjadi lemak tubuh. Imbasnya produksi leptin akan berlebih dan berisiko terjadi resistensi leptin.

Jadi kurangi karbohidrat jika Anda ingin menjalankan diet leptin.

Dalam menjalankan diet leptin, makanlah secara perlahan-lahan. Karena hipotalamus butuh waktu sekitar 20 menit untuk memberi sinyal kepada tubuh bahwa perut sudah kenyang.

Diet leptin cocok untuk mereka yang aktivitas fisik hariannya tak terlalu berat. Namun untuk yang memiliki aktivitas terlalu berat, peniadaan kudapan atau camilan bisa mengurangi stok energi yang seharusnya mereka dapatkan.  

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/20/113000765/diet-leptin-cocok-untuk-anda-yang-aktivitasnya-tak-terlalu-berat

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke