Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sehatkah Minum Menggunakan Sedotan?

Di kala itu, rakyat Bangsa Sumeria memiliki kebiasaan minum bir menggunakan pipa yang terbuat dari emas.

Catatan sejarah yang dirangkum oleh Healthline tersebut menyatakan bahwa tradisi itu terus berlanjut. Di tahun 1800-an, banyak orang yang meminum bir menggunakan batang pohon gandum.

Di tahun 1888, lahir sedotan yang terbuat dari kertas. Barulah pada tahun 1970-an, sedotan yang terbuat dari plastik diproduksi dan menjadi populer.

Kini sedotan plastik banyak dihindari oleh pengusaha kuliner karena dianggap bisa merusak lingkungan, sehingga sedotan yang terbuat dari kertas kembali naik daun.

Terlepas dari bahaya sedotan plastik bagi lingkungan, sebenarnya sehatkah minum air menggunakan sedotan?

Keuntungan minum menggunakan sedotan

Minum menggunakan sedotan memiliki beberapa keuntungan atau manfaat. Manfaat pertama, minum menggunakan sedotan akan memberikan keamanan dan kenyamanan.

Minuman tak rawan tumpah seperti jika kita menenggaknya langsung dari gelas atau botol minuman.

Karena ketika kita minum tanpa sedotan, mulut akan langsung bersentuhan dengan bibir gelas. Dan bibir gelas bisa dihinggapi banyak radikal bebas mulai dari debu hingga lalat.

Ketiga, minum menggunakan sedotan juga bisa memudahkan mereka yang mengalami disabilitas pergerakan motorik atau kesulitan menelan.

Terakhir, minum mengggunakan sedotan bisa melindungi perubahan warna email gigi karena paparan kafein dari kopi, teh, dan soda.

Kerugian minum menggunakan sedotan

Meski memiliki banyak keuntungan, namun ada pula kerugian minum menggunakan sedotan, baik sedotan dari plastik, bambu maupun dari kertas.

Berikut ini beberapa kerugian minum menggunakan sedotan:

1. Memicu munculnya kerutan di sudut bibir

Ketika Anda sering minum menggunakan sedotan, maka bibir akan terbiasa mengerucut untuk menyedot minuman.

Efek dari pose bibir ini sama dengan efek merokok, yaitu bisa menyebabkan kerutan lahir di sudut-sudut bibir dan membuat wajah nampak tak segar.

2. Menyebabkan perut begah

Udara akan terus masuk ke saluran cerna dan membuat perut terasa begah.

3. Membuat gigi bagian dalam berubah warna

Sedotan bisa membuat permukaan gigi bagian depan tak berubah warna karena paparan kafein.

Namun sedotan, tetap bisa membuat gigi bagian dalam berubah warna akibat kebiasaan minum kopi, teh dan soda.

Bahkan menurut dr. Paul Sussman dari Center of Cosmetic Dentistry, minum menggunakan sedotan juga tak akan bisa mencegah kerusakan gigi berupa gigi berlubang. Karena kandungan gula dari minuman masih tetap bisa mengenai permukaan gigi bagian dalam.

Melansir dari Dailymail, penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa minum menggunakan sedotan justru bisa meningkatkan risiko gigi berlubang.

Jadi ketika minum menggunakan sedotan, usahakan posisi ujung sedotan ada di belakang gigi depan sehingga minuman bisa langsung masuk ke tenggorokan tanpa mengenai permukaan gigi.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/16/090500565/sehatkah-minum-menggunakan-sedotan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke