Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UPDATE Perkembangan Tiga Siklon Tropis di Indonesia

KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya sejumlah siklon tropis di Indonesia.

Pada Rabu (1/12/2021), BMKG memperingatkan adanya siklon tropis Teratai yang terbentuk di sekitar Samudera Hindia atau arah barat daya Lampung.

Sebelumnya, BMKG juga memperingatkan agar waspada adanya siklon tropis Nyatoh.

Siklon tropis apa saja yang ada di Indonesia, dan bagaimana perkembangan siklon tersebut?

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, ada tiga siklon tropis yang terpantau.

Ketiga siklon tropis itu adalah Bibit Siklon 94 W, siklon tropis Teratai, dan siklon tropis Nyatoh.

Siklon tropis yang saat ini ‘hidup’ dan masih menjadi perhatian hanya tinggal siklon tropis Nyatoh.

“Jadi 94 W itu belum jadi siklon tropis. Siklon tropis Teratai mulai punah, sedangkan yang masih hidup itu Nyatoh,” ujar Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/12/2021).

Guswanto menjelaskan, Bibit Siklon 94 W terbentuk di sekitar utara Aceh.

Bibit siklon ini masih jauh untuk tumbuh menjadi sebuah siklon tropis.

Hal ini karena kecepatan angin maksimal masih berkisar 20 knot. Selain itu, tekanan udaranya masih sekitar 1.007.

Adapun untuk siklon tropis Teratai sudah mulai hilang secara perlahan setelah muncul pada Rabu (1/12/2021) malam selama sekitar 6-8 jam.

Guswanto memaparkan, dampak dari siklon tropis Teratai yang muncul hanya cenderung terjadinya angin kencang yang kini mulai mereda karena jarak siklon cukup jauh dari daratan.

Siklon tropis Teratai merupakan pertumbuhan dari Bibit Siklon 92S.

Sementara itu, siklon tropis Nyatoh menjadi satu-satunya siklon tropis yang masih aktif untuk saat ini.

Berdasarkan data pantauan pada Kamis (2/12/2021) pukul 07.00 WIB, kecepatan angin maksimum masih 70 knots (130 km/jam).

Untuk prediksi 24 jam ke depan atau Jumat (3/12/2021) pukul 07.00 WIB kecepatan angin maksimal 75 knots.

Sedangkan 48 jam ke depan, kecepatan agin maksimal 50 knots (95 km/jam) dan 72 jam ke depan diprediksi 30 knot.

Siklon tropis Nyatoh terpantau berada di sebelah utara Papua sekitar Samudera Pasifik.

Dampak Siklon Tropis Nyatoh

Guswanto mengatakan, ada sejumlah dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia akibat adanya siklon tropis Nyatoh.

Dampaknya yaitu:

  • Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate) di Laut Maluku bagian selatan, Perairan Bitung-Kep. Sitaro, perairan selatan Kep. Sangihe, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku bagian selatan, perairan selatan Sulawesi Tenggara, perairan barat dan timur Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua.

  • Tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Perairan utara Kep. Sangihe, perairan utara Kep. Talaud, Laut Maluku bagian Utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/02/163300865/update-perkembangan-tiga-siklon-tropis-di-indonesia

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke