Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mike Tyson Nyaris Meninggal akibat Racun Kodok Bufo Alvarius, Apa Itu?

KOMPAS.com - Mantan petinju juara dunia, Mike Tyson dilaporkan nyaris meninggal setelah kecanduan mengonsumsi racun kodok Bufo alvarius.

Berdasarkan pemberitaan New York Times, Selasa (16/11/2021), Bufo alvarius adalah amfibi asal Meksiko atau dikenal sebagai Kodok Gurun Sonora.

Hewan ini mengeluarkan racun kering atau 5-MeO-DMT yang kemudian diekstrak dan dihirup oleh Mike Tyson untuk merasakan sensasi "nge-fly".

Umumnya, racun ini menghasilkan rasa halusinogen tanpa batas mulai 1 detik penghirupan yang dapat berlangsung dari 7-90 menit, dan rata-rata 20 menit.

Pusat Ketergantungan mengatakan, zat ini dapat melumpuhkan fisik selama sekitar 30 menit.

Bahaya racun kodok Bufo alvarius

Dalam studi baru-baru ini, satu kali penggunaan zat 5-MeO-DMT terbukti menghasilkan peningkatan kepuasan hidup yang berkelanjutan, mengurangi kecemasan, depresi, hingga gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Dilansir dari Forbes, (2/2/2020), Tyson mengungkapkan bahwa zat itu menjatuhkannya dan sangat mengubah hidupnya.

“Saya menemukan sesuatu yang disebut kodok. Saya mengisap obat ini, narkoba, apa pun yang Anda ingin menyebutnya, dan saya tidak pernah sama," ujar Tyson, di podcast Joe Rogan Experience.

Dia menceritakan bahwa dirinya melihat kehidupan secara berbeda.

Segala cara untuk mengungkapkan kesenangan, kenyamanan, dan keindahan saat menghirup zat psikedelik itu sudah diungkapkan Tyson kepada orang-orang dan keluarganya.

"Ini hampir seperti Anda sedang sekarat, Anda tunduk, Anda rendah hati, Anda rentan, tetapi Anda tetap tak terkalahkan,” kata dia.

Saking seringnya mengonsumsi racun kodok itu, Tyson tidak menyadari bahwa dirinya tidak hidup selamanya di dunia.

"Hidup dan mati keduanya harus indah, tetapi kematian memiliki reputasi yang buruk. Kodok telah mengajari saya bahwa saya tidak akan berada di sini selamanya. Ada tanggal kedaluwarsa." kata dia.

Zat yang ilegal di AS

Pada 2020, zat 5-MeO-DMT tidak legal di AS, begitu juga dengan zat dengan struktur molekul serupa yang mengandung dimethyltryptamine (DMT), seperti ayahuasca buatan Amazon.

Gaya pengobatan ini disebut-sebut sebagai modalitas penyembuhan untuk trauma emosional dan digunakan di mana metode konvensional seperti obat-obatan gagal.

Beberapa negara bagian di AS juga memilih mendekriminalisasi berbagai psikedelik, seperti jamur ajaib, Peyote, dan Ayahuasca.

Unit Penelitian Psychedelic di Universitas Johns Hopkins dalam laporan Pusat Ketergantungan 2019, Alan K Davis mengatakan, penggunaan zat ini banyak terjadi di sebuah pesta yang terlalu bebas.

Menurut dia, racun kodok ini bukanlah obat rekreasi.

"Jika orang mendapatkan dosis terlalu tinggi, mereka bisa menghilangkan atau melepaskan diri dari pikiran dan tubuh mereka," ujar Alan.

Tyson menemukan racun kodok empat tahun lalu

Tyson mengatakan, dia menemukan obat itu empat tahun lalu, ketika dia kelebihan berat badan 100 pon dan menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan.

Dia mencoba racun kodok itu atas saran seorang teman karena diklaim bisa membantunya menurunkan berat badan, melanjutkan tinju, dan terhubung kembali dengan keluarganya.

Mengetahui hal itu, Tyson kemudian meminumnya puluhan kali dan secara rutin dilakukan tiga kali sehari.

Dan benar saja, bobotnya berkurang 100 pon dalam 3 bulan. Dia pun mulai bertinju lagi, dan berhubungan kembali dengan istri dan anak-anaknya.

"Saya menggunakan obat-obatan seperti kokain. Sebelum saya mengonsumsi racun kodok, saya seperti bangkai kapal. Lawan terberat saya adalah diri saya sendiri," kenang Tyson.

"Saya memiliki harga diri yang rendah. Orang dengan ego besar seringkali memiliki harga diri yang rendah. Kami menggunakan ego kami untuk mensubsidi itu. Kodok itu melucuti ego," kata dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/19/153000465/mike-tyson-nyaris-meninggal-akibat-racun-kodok-bufo-alvarius-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke