Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Prediksi Gelombang Ketiga Disebut "Plandemic", Ini Respons Epidemiolog

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung sejak awal 2020 di seluruh negara, tak terduga Indonesia.

Indonesia sudah mengalami 2 kali puncak infeksi virus Corona dan gelombang ketiga diprediksi akan datang pada akhir 2021 hingga awal 2022.

Sebagaimana Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman yang juga memprediksi pada Desember 2021.

"Dulu saya memprediksi Oktober, tapi ini berubah lagi, jadi Desember (2021)," kata Dicky, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Namun sayangnya, sebagian masyarakat masih menggangap prediksi ini bukti pandemi sesuatu yang telah direncanakan.

Kasus meningkat bersamaan perayaan hari besar keagamaan atau jadwal tahun ajaran baru. Istilah "Plandemic" pun muncul.

Bagaimana epidemiolog menjawab hal ini?

Respons epidemiolog

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memberikan penjelasannya.

"Ini sebetulnya sangat logis untuk berpikir rasional. Hukum itu bukan hukum fisika atau matematika saja, tetapi ada hukum biologi. Jika kita melakukan A akan terjadi B, jika melakukan B akan terjadi C, seperti itu juga hukum biologi," ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).

Pada momen-momen tertentu, misalnya pada acara hari libur, perpindahan dan interaksi yang terjadi di tengah masyarakat akan menyebabkan peningkatan (kasus).

Di sana bibit penyakit, dalam hal ini virus corona, menyebar melalui udara akan tersebar.

"Kalau bicara penyakit menular yang penularannya melalui udara, yang kita lakukan melakukan mobilitas, yang terpenting adalah divaksin. Berinteraksi di sini hukum biologi yang berlaku. Virus ikut menyebar," jelas dia.

Konsep dasar ini yang bisa disampaikan untuk menjelaskan bahwa prediksi yang disampaikan para ahli adalah berbasis ilmu pengetahuan.

"Di sejarah awal abad kedokteran modern, penyakit menular yang diprediksi di abad 18 adalah menyadari penyakit ini bisa diperburuk dengan pergerakan manusia," ungkap dia.

Banyaknya masyarakat yang salah mengartikan prediksi yang disampaikan ahli, menurut Dicky, wajar terjadi.

Hal ini karena adanya konflik kepentingan.

"Ini hal yang relatif sederhana, tapi sering kali orang tidak menggunakan akalnya malah pakai emosi, karena terganggu zona nyamannya, karena ada konflik kepentingan,  tidak bisa berpergian. Tidak ditentukan kadar intelektualnya," pungkas Dicky.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/30/173000565/ketika-prediksi-gelombang-ketiga-disebut-plandemic-ini-respons-epidemiolog

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke