Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mengatasi Ban Mobil Pecah, Jangan Rem Mendadak

KOMPAS.com – Ban mobil yang sudah tidak layak pakai atau kurang tekanan udara bisa tiba-tiba pecah saat mobil tengah dikendarai.

Tak hanya itu, lubang di jalan juga bisa menyebabkan ban mobil pecah. Namun, ada satu faktor utama yang dapat membuat ban pecah hingga pelek retak ketika menabrak lubang, yakni tekanan udara yang rendah.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (1/8/2021), Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan bahwa tekanan ban yang di bawah standar rekomendasi pabrikan dapat mengakibatkan ban pecah saat menabrak lubang di jalan.

“Ban dengan tekanan udara yang kurang saat menumbur lubang akan terjadi istilahnya shock burst, shock cord braking up. Pelek sudah pasti bisa retak, bahkan bisa terbelah dua dan bannya malah baik-baik saja,” kata Zulpata kepada Kompas.com.

Oleh sebab itu, Zulpata menyarankan untuk mengecek tekanan udara agar ban tidak pecah saat menabrak lubang di jalan.

Tips mengatasi ban mobil pecah saat dikendarai

Jika pecah ban terjadi, sebisa mungkin pengemudi tetap tenang dan tidak panik. Ini bertujuan agar pengemudi terhindar dari kecelakaan yang membahayakan dirinya dan pengemudi lain.

Akun Instagram @daschcamindonesia mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sebuah mobil LSUV mengalami pecah ban saat melaju di jalan tol.

Beruntungnya, kejadian terjadi tidak menimbulkan kecelakaan karena pengemudi mampu menurunkan kecepatan kendaraannya secara perlahan.

Jika ban mobil pecah dan pengemudi langsung menginjak pedal rem, mobil akan mengalami perubahan arah yang drastis sehingga sulit dikendalikan, kata Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

“Ingat, (jika ban pecah) pedal gas diinjak berakibat mobil bergerak liar, pedal kopling diinjak berakibat freewhel, dan pedal rem diinjak berakibat rollover,” jelas Sony kepada Kompas.com.

Alih-alih menginjak pedal rem, pengemudi seharusnya menahan setir atau melakukan counter-steer agar gerakan mobil tidak liar. Dengan bantuan engine brake, biarkan mobil melambat secara perlahan.

Di samping itu, pengemudi wajib memperhatikan indeks kecepatan dan muatan pada ban mobil untuk mencegah insiden ban pecah tersebut.

Perlu diingat bahwa setiap ban memiliki batasan indeks kecepatan dan muatan yang tampak dari kode yang tertera pada dinding ban, tepatnya dua kode terakhir.

Misal, pada ban tertera tulisan 175/65 R14 82H, maka 82 adalah indeks muatan H adalah indeks kecepatan.

Sumber: Kompas.com

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/06/113200465/tips-mengatasi-ban-mobil-pecah-jangan-rem-mendadak

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke