Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah NaCl Bisa Bersihkan Virus dan Bakteri di Hidung?

KOMPAS.com - Semenjak Covid-19 dinyatakan masuk ke Indonesia, para ilmuwan dan masyarakat umum mulai mencari cara untuk mencegah penularan dan infeksi virus tersebut.

Salah satu yang cukup populer adalah mencuci hidung dengan larutan NaCl. Sebelumnya, terapi ini biasa digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat, pilek, sampai mencegah infeksi pada saluran pernapasan.

Larutan NaCl diyakini bisa membersihkan bakteri dan virus yang berada di hidung. Sebagai alat pernapasan, hidung memang menjadi salah satu "pintu masuk" virus, bakteri, maupun kotoran.

Lalu, benarkah larutan NaCl bisa bersihkan virus dan bakteri di hidung?

Manfaat cuci hidung menggunakan larutan NaCl

Setidaknya, terdapat enam manfaat cuci hidung dengan NaCl, yakni:

- Membersihkan debu dan kotoran yang menumpuk di hidung.

- Mencegah infeksi pada rongga hidung, saluran pernapasan, dan paru-paru.

- Mengurangi gejala gangguan pernapasan terkait alergi dan sinusitis.

- Membuat hidung terasa bersih dan segar
Membersihkan lendir yang kental.

- Melembabkan hidung yang kering akibat lingkungan yang dingin atau infeksi.

Dilansir dari Covid19.go.id melalui KOMPAS.com, larutan NaCl membantu menjaga kondisi hidung dan saluran pernapasan atas lebih ideal, sehingga sistem imun dan pelindung alami bisa bekerja optimal.

Oleh sebab itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa cuci hidung dengan NaCl efektif untuk membantu pemulihan flu.

Akan tetapi, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa larutan NaCl juga efektif mencegah infeksi Covid-19.

Pendapat para Ahli

Ahli patologi klinis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, larutan NaCl memang dapat membersihkan kotoran di saluran napas, namun, tidak bisa langsung membunuh virus di dalam hidung.

"Itu intinya membersihkan kotoran di saluran napas, tidak secara langsung membunuh virus," kata Tonang.

"Yang bersih adalah virus-virus yang sudah mati dan sel-sel mati. Virus yang masih hidup di dalam sel tidak ikut terbersihkan," imbuhnya.

Cara mencuci hidung menggunakan larutan NaCl

Berikut ini 8 langkah mencuci hidung menggunakan larutan NaCl:

1. Siapkan cairan infus NaCl dengan kadar 0,9 persen, spuit tanpa jarum ukuran 10 cc (alat suntikan), dan gelas bersih.

2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

3. Tuangkan cairan pencuci hidung ke dalam wadah atau gelas bersih.

4. Ambil cairan menggunakan spuit atau alat suntikan tanpa jarum.

5. Atur posisi sebelum cuci hidung. Caranya, miringkan kepala ke kiri jika Anda cuci hidung bagian kanan, dan sebaliknya. Lalu, buka mulut dan tahan napas

6. Arahkan spuit ke lubang hidung, lalu semprotkan dengan kuat cairan NaCl ke hidung. Pada saat menyemprotkan cairan ke hidung, tahan napas dan buka mulut. Biarkan cairan tersebut mengalir ke luar lewat lubang hidung satunya dan buang lewat mulut.

7. Bersihkan sisa kotoran, ingus, dan cairan dari hidung dengan tisu. Lalu, buang tisu ke tempat sampah.

8. Ulangi pada hidung satunya dengan cara cuci hidung sama seperti di atas. Lalu cuci tangan sampai bersih setelah cuci hidung.

Jika dalam kondisi sehat, mencuci hidung dengan menggunakan larutan NaCl bisa dilakukan sebanyak dua kali sehari pada bangun dan sebelum tidur.

Sementara bagi orang yang sakit, disarankan mencuci hidung sebanyak tiga kali sehari, yakni bangun tidur, siang, dan malam hari sebelum tidur.

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/25/113200565/benarkah-nacl-bisa-bersihkan-virus-dan-bakteri-di-hidung-

Terkini Lainnya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke