Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UPDATE Corona 30 Juni: 5 Negara Kasus Tertinggi | Vaksin Moderna Tunjukkan Harapan terhadap Varian Delta

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (30/6/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 182.553.830 (174 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 167.159.142 (158 juta) pasien telah sembuh, dan 3.953.059 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 11.441.629 dengan rincian 11.361.664 pasien dengan kondisi ringan dan 79.965 dalam kondisi serius.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 34.526.140 kasus, 619.933 orang meninggal, total sembuh 29.006.210

2. India: 30.361.699 kasus, 398.484 orang meninggal, total sembuh 29.419.497

3. Brasil: 18.513.305 kasus, 515.985 orang meninggal, total sembuh 16.779.136

4. Perancis: 5.772.844 kasus, 111.057 orang meninggal, total sembuh 5.614.468

5. Rusia: 5.493.557 kasus, 134.545 orang meninggal, total sembuh 4.984.037.

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (29/6/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 20.467. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 2.156.465 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.645 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.869.606 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 463 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 58.024 orang.

Dilansir dari The Straits Time, Selasa (29/6/2021), vaksin Covid-19 produksi Moderna menunjukkan harapan untuk menghadapi varian Delta.

Dalam studi laboratorium, vaksin Moderna menghasilkan antibodi penawar terhadap varian yang muncul, termasuk varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India.

Penelitian dilakukan pada serum darah dari delapan peserta yang diperoleh satu minggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin.

Vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk versi tambahan dari varian Beta, dan tiga varian garis keturunan yang pertama kali diidentifikasi di India, termasuk varian Kappa dan Delta.

"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Moderna Covid-19 harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata kepala eksekutif Moderna, Stephane Bancel.

Abu Dhabi

Ibu Kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, akan membatasi warga yang belum divaksin Covid-19 ke banyak tempat umum.

Dilansir dari Forbes, UEA baru-baru ini meluncurkan sejumlah pembatasan paling ketat di dunia bagi orang yang belum divaksin.

Hal ini dilakukan pemerintah untuk mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi.

Pada Senin (28/6/2021) lalu, pemerintah UEA mengumumkan akan membatasi warga Abu Dhabi yang belum disuntik ke sebagian besar area publik.

Melalui twit di Twitter, kantor media UEA mengatakan mereka merilis larangan ini untuk mendorong vaksinasi dan menjaga kesehatan masyarakat.

Singapura pada Selasa (29/6/2021), memperpendek interval antara dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19 menjadi empat minggu.

Seperti diberitakan Channel News Asia, hal itu sebagai bagian dari upaya untuk memastikan lebih banyak populasi akan divaksinasi secara lengkap lebih awal.

Sebelumnya, interval minimum adalah enam hingga delapan minggu.

Langkah ini berlaku untuk vaksin Pfizer-BioNTech atau Comirnaty, dan Moderna.

Sekitar 3,3 juta orang atau 60 persen dari populasi Singapura, telah menerima dosis pertama vaksin. Sebanyak 2,1 juta orang telah menerima dosis kedua dan menyelesaikan vaksinasi lengkap.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/30/083100365/update-corona-30-juni--5-negara-kasus-tertinggi-vaksin-moderna-tunjukkan

Terkini Lainnya

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke