Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona 21 Mei: 5 Negara Kasus Terbanyak | Covid-19 Melonjak, Bangladesh Lockdown Kamp Rohingya

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19, mengutip Worldometers pada Jumat (21/5/2021) pukul 06.00 WIB, sebanyak 165.810.164 orang di seluruh dunia dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 146.445.230 kasus telah dinyatakan sembuh dan 3.443.440 orang meninggal akibat Covid-19.

Berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak.

1. Amerika Serikat: 33.831.365 kasus, 27.354.020 sembuh, 602.582 meninggal. 

2. India: 26.030.674 kasus, 22.705.901 sembuh, 291.365 meninggal. 

3. Brasil: 15.894.094 kasus, 14.330.118 sembuh, 444.094 meninggal. 

4. Perancis: 5.568.551 kasus, 5.162.757 sembuh, 108.314 meninggal. 

5. Turki: 5.160.423 kasus, 4.989.787 sembuh, 45.626 meninggal. 

WHO Eropa: Perjalanan luar negeri belum aman

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa memperingatkan bahwa perjalanan internasional harus dihindari meskipun vaksinasi mulai dilakukan di banyak negara. 

“Saat ini, dalam menghadapi ancaman berkelanjutan dan ketidakpastian baru, kami perlu terus berhati-hati dan memikirkan kembali atau menghindari perjalanan internasional,” ujar Direktur WHO Eropa Hans Kluge seperti dikutip dari CNA, Jumat (21/5/2021).

Kluge menambahkan, varian yang pertama kali terdeteksi di India dan mungkin lebih menular, telah teridentifikasi di setidaknya 26 dari 53 negara di kawasan WHO Eropa.

Kendati begitu, ditegaskan bahwa vaksin secara resmi efektif melawan strain virus baru.

Ia menyampaikan, semua varian Covid-19 dapat dikontrol dengan tindakan kesehatan masyarakat dan sosial yang sama dengan yang diterapkan saat ini.


Bangladesh Lockdown Rohingya Setelah Lonjakan Kasus

Otoritas Bangladesh memberlakukan lockdown di lima kamp pengungsi Rohingya setelah lonjakan kasus virus corona terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Penguncian di lima kamp tersebut dilakukan mulai 20 Mei 2021.

“Kami memberlakukan pembatasan mulai hari ini (20 Mei 2021) setelah lonjakan mendadak kasus virus corona di lima kamp,” ujar Wakil Komisaris Pengungsi Bangladesh Shamsud Douza seperti dikutip dari CNA.

Pembatasan yang diberlakukan melarang pertamuan dan pergerakan antara kamp, yang menampung lebih dari 100.000 pengungsi Rohingya.

Sebanyak 45 orang Rohingya dinyatakan positif terkena virus dari 247 yang dites pada Rabu (19/5/2021), dengan jumlah yang sama dilaporkan sehari setelahnya.

"Kelima kamp telah ditutup sepenuhnya," ujar Douza.

Pembatasan ketat

Sementara itu, Kepala Sekolah Kedokteran Cox's Bazar Anupom Barua, yang telah memantau situasi virus korona di kamp-kamp sejak tahun lalu mengatakan bahwa jumlah infeksi yang terjadi mengkhawatirkan.

Sejak virus terdeteksi tahun lalu di kamp-kamp tersebut, pihak berwenang Bangladesh telah dengan ketat mengontrol pengunjung yang masuk ke daerah tersebut, di tengah kekhawatiran bahwa Covid-19 dapat menghancurkan malapetaka di permukiman yang kumuh dan sangat padat ini.

Pembatasan tersebut membantu menekan kasus dan kematian.

Dituliskan, pihak berwenang telah menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan orang-orang di kamp tentang pembatasan tersebut.

Adapun otoritas Bangladesh telah mendirikan 34 kamp untuk hampir 900.000 pengungsi Rohingnya yang melarikan diri dari penganiayaan dan kekerasan di Myanmar.

Selain itu juga dilakukan peningkatan keamanan dan mendirikan pos pemeriksaan di permukiman tersebut.


Sebagai informasi, Bangladesh meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 pada Februari lalu.

Sekitar enam juta orang telah mendapatkan satu atau dua dosis, tetapi kampanye vaksinasi tersebut belum menjangkau pengungsi Rohingya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/21/075001065/update-corona-21-mei-5-negara-kasus-terbanyak-covid-19-melonjak-bangladesh

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke