Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Muncul Sumber Air Asin dan Bisa Terbakar di Karanganyar, Ini Kata Ahli

KOMPAS.com- Fenomena alam yang unik terjadi di Dukuh Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sumber air muncul dari lubang bekas sumur bor. Air yang keluar dari sumber tersebut rasanya asin dan terbakar ketika disulut api.

Pemilik pekarangan rumah Solihin menceritakan, awalnya terdapat pembuatan sumur dalam untuk kebutuhan air bersih.

Setelah pengeboran kedua, ia mendapati sumber air di kedalaman 120 meter. Namun, setelah dibersihkan, ternyata airnya terasa asin.

Bagaimana penjelasan dari ahli geologi terkait fenomena tak biasa tersebut?

Penjelasan ahli geologi

Menanggapi hal itu, ahli geologi Universitas Gadjah Mada Doni Prakasa Eka Putra menjelaskan, air asin biasanya ditemukan dalam kedalaman tertentu.

"Itu ya tetap saja air tanah, memang air tanah itu macem-macem. Prinsipnya, semakin dalam kita mengebor, maka biasanya air tanah yang kita temukan asin," kata Doni saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Menurutnya, kedalaman itu bisa bervariasi tergantung lokasi pengeboran. Misalnya, di daerah cekungan Wates, Kulon Progo, akan muncul air asin di kedalaman 40 meter.

Doni menuturkan, munculnya air asin dan bisa terbakar di Karanganyar merupakan fenomena yang sangat menarik, karena berada di lereng gunung.

"Nah kemungkinan asin itu menunjukkan bahwa air itu berada di kedalaman yang cukup dalam," jelas dia.

"Hal itu menunjukkan bahwa air itu sudah tua, dalam artian tidak ikut dalam proses hidrologi atau air yang terperangkap di bawah permukaan," tutur dia.

Kandungan gas

Secara teori, kata Doni, kelarutan gas-gas di dalamnya akan berkurang ketika air semakin asin.

Semakin dalam air itu ditemukan, maka konsentrasi gas yang terlarut juga semakin besar.

Gas yang terlarut dalam air juga bermacam-macam. Salah satunya adalah gas metana yang mudah terbakar.

"Biasanya di bawah permukaan itu bisa terbentuk gas metana dan ikut di dalam proses aliran air tanah. Itu alamiah," ujarnya.

Namun, tak semua pengeboran akan menghasilkan air serupa. Harus ada formasi geologi yang mengandung metana di bawah permukaan.

"Khusus kasus Karanganyar ini menarik dan baru. Berarti ada sesuatu formasi geologi pada kedalaman 120 meter itu yang bisa menghasilkan gas metana," tutupnya.

Karena tak layak konsumsi, sumber air yang keluar dari bekas sumur bor tersebut dibiarkan mengalir begitu saja.

Untuk kebutuhan sehari-hari, warga menggantungkan penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), sedangkan untuk kebutuhan konsumsi warga membeli air bersih isi ulang.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/22/180800765/muncul-sumber-air-asin-dan-bisa-terbakar-di-karanganyar-ini-kata-ahli

Terkini Lainnya

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke