Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Kisah Unik di Balik Foto Ikonik Einstein Menjulurkan Lidahnya

KOMPAS.com - Albert Einstein merupakan salah satu ilmuwan fisika yang sangat berpengaruh di abad ke-20.

Pria yang lahir pada 14 Maret 1879 di Ulm, Wurttemberg Jerman ini dikenal karena mengembangkan teori relativitas yang mengubah paradigma ilmu pengetahuan.

Semasa hidupnya, ia menelurkan beragam karya-karya penting di bidang fisika.

Berkat kontribusinya itu, Einstein diganjar Hadiah Nobel Fisika pada 1921.

Banyak hal unik menyangkut ilmuwan nyentrik ini. Salah satunya adalah foto ikonik Einstein dengan pose menjulurkan lidah.

Ternyata ada cerita di balik pose jenaka tersebut. Berikut cerita di balik sejarah foto ikonik Einstein.

Foto saat ulang tahun ke-72

Melansir DW, Sabtu (13/3/2021), foto ikonik Einstein itu ternyata diambil saat sang ilmuwan tengah merayakan ulang tahunnya yang ke 72 yakni pada 14 Maret 1951.

Pada saat itu, Einstein bekerja sebagai peneliti di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey.

Pada hari ulang tahunnya yang ke-72, rekan-rekannya mengadakan pesta ulang tahun di pusat penelitian tempat Einstein bekerja.

Mengetahui hari itu diadakan perayaan ulang tahun Einstein, para paparazzi telah menunggu di luar pusat penelitian.

Mereka berharap bisa mendapatkan pernyataan atau pendapat Einstein tentang situasi politik global pada waktu itu, serta foto perayaan ulang tahunnya.

Ekspresi kesal difoto paparazzi

Einstein telah lama dikenal sebagai sosok yang tidak terlalu menyukai pemberitaan media. Sehingga pada waktu itu, dia merasa jengkel dengan kehadiran paparazzi.

Meski demikian, ketika duduk di dalam limosin bersama direktur pusat penelitian Frank Aydelotte dan istrinya Marie Aydelotte, Einstein tidak bisa mengelak lagi dari lensa kamera para paparazzi.

"Cukup, cukup," kata Einstein saat itu sembari menghalau mereka.

Namun, salah seorang di antara kerumunan paparazzi itu menyahut.

"Hei professor, senyum dulu untuk foto ulang tahun," kata orang itu.

Saking jengkelnya, Einstein menjulurkan lidahnya kepada para paparazzi. Tak disangka, momen langka itu berhasil diabadikan oleh seorang fotografer, Arthur Sasse.

Hasilnya, seperti yang diketahui, foto Einstein dengan rambut acak-acakan dan lidah "melet" itu menyebar ke seluruh dunia dan menjadi ikonik.

Disebarkan Einstein sendiri

Akan tetapi, kepopuleran foto menjulurkan lidah Einstein itu ternyata bukan karena ulang sang fotografer, Arthur Sasse, melainkan karena tindakan Einstein sendiri.

Einstein memesan banyak cetakan foto itu dan mengguntingnya, sehingga pasangan suami-istri Aydelotte tidak lagi terlihat di foto.

Dia kemudian mengirimkan puluhan foto tersebut ke rekan kerja, teman, dan kenalannya, disertai sebuah pesan.

"Lidah yang terjulur mencerminkan pandangan politik saya," tulis Einstein kepada temannya Johanna Fantova.

Pada tahun 2009, salinan asli foto tersebut, yang ditandatangani langsung oleh Einstein, terjual seharga 74.324 dollar AS (sekitar Rp 1 miliar dalam kurs sekarang) dalam sebuah acara lelang.

Harga tinggi untuk potret ikonik Einstein itu menjadikan foto tersebut sebagai potret tokoh jenius termahal yang pernah ada.

Ilmuwan jenius yang eksentrik

Mengutip Kompas.com, 18 Januari 2021, karya Einstein yang paling populer adalah persamaan E=MC2, yang menunjukkan bahwa massa dan energi adalah entitas yang sama.

Persamaan tersebut mendobrak pemikiran ilmuwan terdahulu, yang meyakini bahwa massa dan energi sama sekali tidak berkaitan.

Persamaan E=MC2 dapat dibaca sebagai energi sama dengan massa dikalikan kuadrat kecepatan cahaya.

Einstein wafat pada 18 April 1955 dalam usia 76 tahun di University Medical Center di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.

Kini, lebih dari 60 tahun setelah kepergiannya, nama Einstein masih belum pudar.

Tidak hanya karena temuannya, generasi yang lebih muda juga mengenal Einstein sebagai sosok jenius yang eksentrik.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/14/180000565/begini-kisah-unik-di-balik-foto-ikonik-einstein-menjulurkan-lidahnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke