Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Obat Penggugur Kandungan, Dokter Jelaskan Bahayanya

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menunjukkan seorang perempuan dan di akhir video memunculkan salah satu jenis obat kontrasepsi, viral di media sosial Twitter. 

Unggahan itu berasal dari akun TikTok @kenapasayasadgirl yang diposting ulang di twitter oleh akun @ladazaa.

"cantik doang berani ga makan ini?" tulis pengunggah di postingan TikTok. 

Kemudian pada 6 detik terakhir, video itu menampilkan kemasan obat kontrasepsi darurat Postinor.

Unggahan ini mendapat tanggapan dari akun Twitter @ansiboi. Ia menjelaskan mengenai bahaya Postinor2 bila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

Sampai pada Selasa (9/2/2021) pukul 11.20 unggahan ini disukai lebih dari 24 ribu orang dan 7,9 ribu retweet.

Obat darurat

Terkait unggahan itu, Kompas.com menghubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Advent Bandung, DR. dr. Wawang S. Sukarya, Sp.OG (K), MARS, MH.Kes.

Wawang menjelaskan bahwa Pestinor 2 adalah obat kontrasepsi yang sifatnya emergency atau darurat.


Efek jangka panjang

Seperti diperuntukkan bagi perempuan yang mengalami hubungan seksual dengan potensi kehamilan di luar rencana, misalnya bagi pasangan yang menggunakan kondom namun kondomnya bocor, atau korban pemerkosaan. 

Karena itu efek dari Postinor 2 sangat kuat.

"Kontrasepsi itu yang bekerja ada namanya turunan progesteron. Salah satu dari progesteron itu LNG atau levonorgestrel, itu efeknya sangat kuat untuk kontrasepsi," terang Wawang, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/2/2021).

Dia juga menyebut, dampak jangka panjang penggunaan obat ini di antaranya siklus haid bisa menjadi kacau.

Dosis hormonal yang tinggi dan lebih dari biasanya dalam jangka panjang, juga bisa menjadi racun. Di antaranya dapat berefek pada kematian tidak langsung.

"Misalnya kemungkinan kena kanker leher rahim, penyakit jantung, stroke dan lain-lain yang meningkat," kata Wawang.

Sementara untuk penggunaan kontrasepsi, obat biasanya hanya dikonsumsi dengan dosis 0,75 mg. Namun untuk Pesitinor 2, konsumsinya 2 tablet sekaligus untuk mencegah kehamilan. 

"Kalau dijadikan misalnya penguguran, itu hanya bisa dalam kontrasepsi emergency. Tapi itu harus diminum 12 sampai 72 jam setelah berhubungan," kata Wawang.

Tidak dianjurkan

Wawang juga menegaskan bahwa Pestinor 2 memiliki dosis tinggi sehingga tidak boleh dikonsumsi secara rutin.

"Tidak boleh, jadi hanya dikonsumsi sekali-sekali saja. Harusnya kan 0,75 mg kalau ini dua tablet sekaligus jadi 1,5 mg. Tinggi sekali," katanya.

Adapun efek yang ditimbulkan jangka pendek dari mengkonsumsi Pestinor 2, yaitu mual, muntah, pusing, serta sakit buah dada.


Untuk obat dengan sifat emergency semacam ini perlu resep dan pengawasan dokter. Wawang sangat tidak menganjurkan konsumsi rutin Pestinor. 

"Harus ada pengawasan, nanti kalau terjadi apa-apa gimana. Sangat tidak dianjurkan untuk KB emergency dikonsumsi rutin," ujar Wawang.

Cara kerja

Wawang menjelaskan obat Pestinor 2 bekerja dalam 3 tahap, meliputi:

Wawang menyarankan, bila ingin mencegah kehamilan sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi reguler yang relatif lebih aman.

Adapun pilihan kontrasepsi ada berbagai macam sesuai kebutuhan. Jenis kontrasepsi hormonal, meliputi:

  • Pil KB kombinasi yang memiliki kandungan progestin dan estrogen dapat membantu wanita menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur
  • Suntik KB. Suntik KB termasuk kontrasepsi yang cukup diminati banyak wanita
  • Susuk KB atau implan
  • Intra uterine system (IUS)

Jenis kontrasepsi non-hormonal, yaitu:

  • Kondom
  • Intra uterine device (IUD)
  • Tubektomi atau vasektomi
  • Metode sederhana atau vaginal

"Jadi yang reguler lebih baik. Minum pil, kalau tidak cocok pasang implan kalau orangnya pelupa. Kalau minum pil harus inget terus kira-kira jamnya sama," kata Wawang.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/11/120500265/ramai-soal-obat-penggugur-kandungan-dokter-jelaskan-bahayanya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke